Kata orang tua dulu, yang namanya jodoh tak kan lari gunung dikejar. Bisa dengan orang dekat, atau bisa juga dengan orang yang tadinya jauh entah di mana, mungkin di 'negeri antah berantah'. Apa lagi dengan semakin "mengecil"-nya dunia ini, bukan aneh lagi jika sebagian orang Indonesia mendapatkan pasangan hidupnya yang berasal dari negara lain.
Sebenarnya, masyarakat Indonesia menikah dengan bule (baca: warga negara asing) sudah terjadi sejak jaman dahulu. Hanya saja, dengan semakin banyaknya artis-artis Indonesia dan selebritis yang menikah dengan orang-orang sebrang ini pada akhir-akhir ini, sebagian orang sepertinya menganggap menikah dengan bule sebagai salah satu tren yang kudu diikuti.
Sudah menjadi jalan hidup Ayu Azhari jika akhirnya menikah dengan Teemu Yusuf Ibrahim, bule asal Finlandia. Artis cantik Maudy Koesnaedy juga akhirnya berjodoh dengan bule asal Belanda, Erick Maijer. Artis kocak Ulfa Dwiyanti dengan Klass Poll dari Belanda, dan penyanyi Imaniar dengan Max Don dari Amerika. Selain itu, banyak lagi contoh artis Indonesia yang menikah dengan bule.
Bukan karena "punyanya lebih besar", seperti yang dikatakan Ulfa dengan penuh canda, saat ditanya alasannya menikah dengan bule. Namun, sebagian selebritis memilih menikah dengan bule karena melihat lelaki asing itu lebih berpikiran terbuka dibandingkan dengan rata-rata pria Indonesia.
Keterbukaan dan kebebasan inilah mungkin yang membuat wanita Indonesia tertarik, di samping memang sudah jodohnya 'dari sono'. Namun, bukan berarti lelaki Indonesia tidak berfikiran terbuka. Ini semata karena seperti pepatah, "Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau dari rumput sendiri", walau kenyataannya tidak selalu demikian.
Masalah hukum
Salah satu yang membuat pernikahan dengan orang asing menjadi istimewa, menurut pandangan hukum, adalah karena kedua mempelai tunduk pada aturan hukum yang berlainan. Jadi bagaimana hukum Indonesia mengatur perkawinan yang dilakukan oleh dua subyek hukum yang tunduk pada hukum yang berbeda ini?
Berdasarkan hukum Indonesia, perihal administrasi perkawinan diatur melalui UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Jadi walaupun menikah dengan bule, orang Indonesia termasuk Anda tetap tunduk pada UU Perkawinan tersebut. Apalagi jika pernikahan itu dilakukan di Indonesia.