Mereguk Untung dari SARS
Jeda

Mereguk Untung dari SARS

Di antara isak tangis dan derita korban yang terkena serangan penyakit Severe Acute Respiration Syndrome (SARS), beberapa pihak malah tersenyum gembira. Bukan berarti tidak bersimpati, tetapi industri komputer memang mengalami peningkatan penjualan yang signifikan. Wajar kan kalau mereka tersenyum?

Oleh:
***
Bacaan 2 Menit
Mereguk Untung dari SARS
Hukumonline

Seperti yang dilaporkan nytimes.com, perusahaan-perusahaan maupun individu-individu di Hongkong memborong hampir semua desktop, laptop, maupun komputer notebook yang tersedia di pasaran. Rupanya seiring serangan SARS, semakin banyak orang-orang yang melakukan pekerjaan sehari-harinya dari rumah.

Beberapa perusahaan terpaksa memborong perangkat komputer tersebut atas desakan para karyawannya yang takut tertular SARS jika datang ke kantor untuk melakukan pekerjaan rutinnya. Kondisi tersebut tentu saja membuat para produsen perangkat komputer melonjak kegirangan. Pasalnya, dagangan mereka laku keras dalam waktu yang relatif singkat.

Namun demikian, kondisi ini juga tidak diharapkan terjadi dalam jangka waktu yang terlalu lama. Jika kondisi ketakutan para karyawan ini masih berlangsung berapa bulan ke depan, posisi keuntungan akan berbalik drastis. Produksi pabrik perangkat elektronik, yang banyak tersebar di Hongkong dan China, akan sangat terganggu.

"Untuk sementara waktu, keadaan memang belum terlalu buruk. Tapi jika masih harus menunggu tiga bulan lagi, hal ini akan jadi masalah yang serius," ujar Frank Huang, pimpinan dari salah satu produsen terbesar chip komputer di Taiwan. Serangan SARS jelas mengganggu Frank. Karena, perusahaannya kerap mendatangkan pekerja asing--yang sekarang takut untuk datang--setiap kali akan membuat desain baru. 

Larangan perjalanan

Kehawatiran Frank memang beralasan. Pasalnya, sebagian besar perusahaan di seluruh dunia telah mengeluarkan laragan bagi karyawannya untuk melakukan perjalanan menuju Hongkong dan kota-kota yang lokasinya dengan provinsi Guangdong di China. Daerah-daerah di sekitar dataran China tersebut memang diketahui sebagai daerah populasi bagi hampir 90 persen para penderita SARS di seluruh dunia.

Akibat larangan perjalanan ini, beberapa industri terkait sangat terpukul. Misalnya industri penerbangan, dengan dibatalkannya hampir seperempat total penerbangan masuk dan keluar Hongkong. Industri yang juga ikut terpukul adalah industri pariwisata, antara lain restoran, hotel dan industri perhiasan mewah. Keluhan juga datang dari bank dan perusahaan bursa karena kesulitan berhubungan dengan para kliennya.

Selain larangan perjalanan menuju daerah-daerah terinfeksi tersebut, beberapa perusahaan di daerah terinfeksi juga mengeluarkan kebijaksanaan pendukung. Kebijakan tersebut berupa anjuran agar pekerja asing yang sudah telanjur berada di daerah tersebut untuk tidak pulang ke negaranya dalam waktu dekat ini.

Tags: