Persepsi Salah Masyarakat Soal Curanmor Bisa Merugikan
Berita

Persepsi Salah Masyarakat Soal Curanmor Bisa Merugikan

Ternyata bukan hanya sang penjahat saja yang berperan dalam terjadinya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) akhir-akhir ini. Masyarakat pun punya andil yang tidak kalah signifikan. Bahkan kadang sepertinya hal yang sepele, karena masyarakat mempunyai persepsi yang salah soal curanmor tersebut.

Oleh:
Zae
Bacaan 2 Menit
Persepsi Salah Masyarakat Soal Curanmor Bisa Merugikan
Hukumonline

Pakar kriminologi dari FISIP UI, Adrianus Meliala, mengingatkan persepsi soal curanmor saat menyampaikan makalahnya pada diskusi tentang antisipasi dan penanggulangan terhadap curanmor di Jakarta, (30/4). "Anggapan curanmor adalah kejahatan yang sederhana sangatlah keliru bila dihadapkan pada kenyataan bahwa pelaku dewasa ini adalah profesional dan terorganisir," tegasnya.

Menurut Meliala, dugaan bahwa masyarakat telah keliru menilai perkembangan curanmor muncul mengingat masih adanya persepsi bahwa curanmor adalah kejahatan yang biasa, bisa dilakukan oleh siapa saja, dan tidak perlu persiapan. Celakanya lagi, menurutnya, adanya anggapan bahwa curanmor itu hanya dilakukan oleh orang yang kebetulan lewat (bystander criminality).

Sejalan dengan anggapan tersebut, masyarakat sudah merasa aman bila sudah melakukan pengamanan standar. Misalnya, hanya dengan memasang kunci stir atau alarm. "Bahkan, di kampung-kampung banyak warga yang masih mengandalkan pengamanan sosial terhadap harta benda bergeraknya," ujar Meliala.

Meliala mengatakan bahwa anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah, hanya saja tidak cukup sampai di situ. Pelaku-pelaku kejahatan kini menjadikan curanmor sebagai mata pencaharian yang menghasilkan revenue lumayan. Sejalan dengan itu, pelaku dengan motif mencari profit tersebut juga melengkapi diri dengan kemampuan dan teknik pencurian yang memadai.

"Karena itu persepsi masyarakat tentang curanmor tadi justru merugikan masyarakat sendiri," tegas Meliala. Pengamanan standar yang dilakukan selama ini dan dirasakan masyarakat sebagai sudah mencukupi, ternyata tidak ada apa-apanya di tangan pelaku curanmor profesional.

Public places

yang buruk

Satu lagi yang bisa mendukung terjadinya curanmor adalah faktor tempat-tempat publik (public places) yang buruk. Situasi seperti ketidakteraturan, ketidakbersihan, ketidakpastian, maupun ketiadaan dukungan sistem bagi orang-orang yang berada di tempat-tempat umum merupakan gambaran yang umum terjadi, khususnya di kota-kota besar.

Menurut Meliala, di tempat-tempat seperti itu masyarakat tidak bisa mengandalkan bekerjanya sistem bila mengalami musibah. Apalagi, memang kejahatan kadang dikatakan sebagai 'indikasi ikutan'. Mengingat kejahatan sangat sulit terjadi dalam situasi yang tidak mendukung --minimal menurut persepsi pelaku-- bagi terjadinya kejahatan.

Meliala juga menjelaskan tempat-tempat umum seperti apa yang biasanya mendukung terjadinya kejahatan. Yaitu, pada tempat-tempat dengan kondisi sesak dan berkerumun (densed and crowded situation), kondisi mudahnya perhatian teralih dikarenakan berbagai hal (diverted attention due to multiple factors), dan kondisi anonimitas serta individualitas (anonymity and its following individuality).

Pencegahan dari pribadi

Kondisi kejahatan yang sudah sedemikian buruk tentu saja memerlukan penanggulangan yang optimal pula. Namun, sebaik apapun proses penanggulangan dilakukan, tetap saja yang paling baik adalah pencegahan terhadap tindak kejahatan tersebut yang dilakukan oleh masing-masing pribadi masyarakat. "Misalnya dengan selalu menyediakan kunci tambahan di luar kunci standar pada kendaraan," ujar Kepala Unit III Ranmor Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Dwi Irianto.

Irianto juga menyarankan agar pemilik kendaraan mencoba untuk lebih mengamati tukang parkir, di mana pemilik kendaraan memarkir kendaraannya. Karena menurutnya, bukan tidak mungkin pelaku kejahatan bekerjasama dengan tukang parkir.

Kinerja polisi memang selalu mendapat sorotan yang tajam dalam kaitannya dengan penanggulangan kejahatan, khususnya curanmor. Menanggapi hal tersebut, Irianto mengatakan bahwa polisi akan selalu berusaha melakukan perbaikan, sekaligus juga mengharapkan partisipasi masyarakat untuk membantu menjaga keamanan bersama.

Tags: