Seperti menggigit tangan yang memberi makan, tampaknya beberapa kota di Silicon Valley, AS, mulai mencari alternatif untuk menjaga agar perusahaan-perusahaan high tech baru tidak memasuki wilayah mereka.
Yahoo.com melaporkan, sebenarnya perusahaan-perusahaan dot-com ini membuka lapangan pekerjaan baru dan pendapatan pajak. Namun, kenyataannya mereka juga membuat kota-kota semakin sumpek.
Perusahaan-perusahaan dot.com dipersalahkan oleh para perencana kota sebagai penyebab macetnya jalan-jalan serta tumbuhnya gedung-gedung tinggi yang memenuhi lahan-lahan hijau.
Di sisi lain, harga barang-barang kebutuhan rumah tangga juga semakin tinggi bila ada sebuah perusahaan dot.com besar yang membuka cabang. Hal ini karena perusahaan-perusahaan besar tersebut memberikan gaji yang tinggi pada para karyawannya.
Masalah Etika
Baru-baru ini, Kota Redwood di Kalifornia menunda selama 45 hari beberapa rencana pengembangan barunya agar dapat mempertimbangkan berbagai cara untuk menangani pertumbuhan kotanya itu.
Asal tahu saja, sekurangnya tiga perusahaan besar dot.com berdomisili di Kota Redwood ini. Di antaranya, pembuat software Oracle Corp., internet service provider (ISP) ExciteAtHome Corp, serta perusahaan pembuat software pertukaran musik Napster yang kontroversial itu.
Meskipun gangguan-gangguan high-tech bukan hal baru di Redwood, masuknya perusahaan-perusahaan baru inilah yang menciptakan masalah-masalah baru bagi keseluruhan estetika kota tersebut.