Mewah yang Bikin Susah
Jeda

Mewah yang Bikin Susah

Duh, enaknya jadi menteri. Ke mana-mana diantar pakai mobil bagus, merek ternama. Pakai sopir pribadi pula. Belum lagi pengawal atawa sekretaris pribadi. Hidup terasa nikmat dan bergelimang. Pokoknya, sip dah.

Oleh:
***
Bacaan 2 Menit
Mewah yang Bikin Susah
Hukumonline

Tetapi, siapa bilang di balik gelimang dan kemewahan itu tidak ada duka? Atau,  di balik kemegahan limousin itu tidak ada peristiwa yang memalukan? Tengok saja yang dialami Suchart Jaovisidha awal pekan lalu. Sebagai Menteri Keuangan Thailand, Suchart mendapatkan fasilitas mobil limousin BMW terbaru.

 

Entah sang menteri atau pengawalnya yang gatek (gagap teknologi), yang pasti Suchart nyaris kehilangan nyawa di dalam limousin BMW-nya. "Saya sulit bernafas karena tidak cukup udara yang bisa saya hirup," ujar sang menteri, sebagaimana diberitakan Associated Press.

 

Lantaran terburu-buru hendak menghadiri acara penting, limousin yang dinaiki Suchart mogok dan menyebabkan ia terkunci di dalam. Mobil mewah itu mogok karena sistem komputer yang mengatur pintu mobil tidak berfungsi. Bukan hanya pintu yang tak bisa dibuka, AC, mesin, dan kaca mobil pun tak berfungsi sama sekali. Praktis, ia dan sopirnya terkunci di dalam hingga sepuluh menit.

 

Beruntung, seorang petugas keamanan gedung dekat lokasi mogok datang. Dengan memakai bahasa isyarat -- maklum mobilnya kedap suara -- Suchart meminta petugas tadi memecahkan kaca mobil. Soal berapa kerugiannya, itu urusan belakangan.

 

Petugas keamanan bergegas mengambil palu dan sekuat tenaga memecahkan kaca. Tetapi tidak semudah yang diperkirakan. Ya, namanya mobil mewah, kaca limousin itu memang sengaja dirancang tahan benturan. Untunglah, meski agak lama, akhirnya upaya itu tak sia-sia. Sang menteri bisa dikeluarkan dari bagian kaca yang dipecahkan.

 

"Kejadian ini sangat menjengkelkan. Tidak ada satu pun tombol di mobil yang berfungsi. Semua terkunci," begitu Suchart mengungkapkan kegeramannya kepada para wartawan di Bangkok.

 

Tidak jelas, apakah sang menteri akan menggugat produsen mobil tersebut atau tidak. Yang pasti, ia kembali ke rumah untuk ganti mobil dan segera ke tempat pertemuan tingkat Asia itu.

Halaman Selanjutnya:
Tags: