Pendukung Eurico Guterres Ancam Duduki Mabes Polri
Berita

Pendukung Eurico Guterres Ancam Duduki Mabes Polri

Jakarta, hukumonline Eurico Guterres (25 tahun), Komandan Milisi Aitarak, agaknya punya pengaruh kuat. Setelah ditangkap, pendukungnya bertindak dan mengancam akan menduduki Mabes Polri sampai Guterres dibebaskan.

Oleh:
Tri/APr
Bacaan 2 Menit
Pendukung Eurico Guterres Ancam Duduki Mabes Polri
Hukumonline

Pendukung Guterres yang berseragam celana loreng dan mengenakan kain putih di kepala yang berjumlah 48 orang itu menuntut dibebaskannya mantan Panglima Pro Integrasi (PPI) tersebut. "Kami akan meninggalkan Mabes Polri sampai ada kepastian dari Kapolri bahwa Guterres dilepaskan," ujar salah satu pendukungnya.

Para pendukung Guterres yang mendatangi Mabes Polri  akhirnya  berhasil menemui Guterres. Saat menemui pendukungnya, Guterres didampingi oleh Kakorserse Inspektur Jenderal Engkesman R. Help,  Wakakorserse Brigjen Ansyaembay, dan Kadispen Mabes Polri Brigjen Saleh Saap.

Dalam pertemuan antara Guterres dan anak buahnya, para pendukungnya sempat melakukan cap darah dengan meneteskan di kain putih ukuran 20x20 cm. Mereka menyerahkan kain itu kepada kakorserse. "Cap darah atau tetes darah ini merupakan kesetiaan terhadap tanah air Indonesia," ujar Munawir Ali, Koordinator pendukung Guterres.

Pendukung Guterres kecewa

Dalam kesempatan tersebut, para pendukung Guterres mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemerintah RI. Mereka merasa perjuangan mereka selama ini tidak dihargai. Selain itu, mereka juga kecewa terhadap penangkapan Eurico Guterres. "Penangkapan tidak sesuai dengan prosedur hukum dan hanya memenuhi kemauan internasional," cetus Munawir Ali.

Pada kesempatan tersebut, Guterres menghimbau kepada pendukungnya agar harus dapat menerima kenyataan. "Kita harus dapat menerima kenyataan yang kita alami dan keadilan pasti akan datang," ujar Guterres.

Guterres, pria muda yang senang berpenampilan nyentrik, ini juga meminta kepada pendukungnya untuk pulang ke rumah masing-masing dengan tertib. "Selama di perjalanan tidak menimbulkan keonaran," tegas Guterres.

Sementara itu, Engkesman meminta kepada pendukung Guterres agar percaya kepada Polri untuk memeriksa dan memproses Eurico Guterres sesuai dengan prosedur hukum.

Tags: