Pengadilan lalu lintas – Sebuah Kisah Nyata
Jeda

Pengadilan lalu lintas – Sebuah Kisah Nyata

Seorang pengacara muda di AS, sebut saja Mr. Jackson, memperoleh kasus pelanggaran lalu lintas sebagai kasusnya yang pertama. Kasus itu merupakan "limpahan" dari seorang pengacara lain, Frank Dante, yang menurut si Mr. Jackson adalah seseorang yang tidak dapat berpikir terlalu dalam dan sebagai kompensasi, terlalu menyederhanakan suatu masalah.

Oleh:
Fat
Bacaan 2 Menit
Pengadilan lalu lintas – Sebuah Kisah Nyata
Hukumonline

 Kasus itu sendiri menyangkut seorang remaja yang ditilang karena kaca mobil miliknya diwarnai. Untuk menang, Mr. Jackson harus membuktikan bahwa kaca mobil yang bersangkutan sudah tidak berwarna lagi. Dengan demikian, ada kemungkinan hakim akan  menolak perkara tersebut.

Akhirnya, hari persidangan tiba. Mr. Jackson bertemu kliennya hari itu juga di ruang Pengadilan Anak.

"Apakah kamu membawa tanda terimanya?"tanya Mr. Jackson.

"Tanda terima apa?" si remaja balik bertanya dengan bingung.

"Apakah Frank tidak memberitahumu untuk membawa tanda terima dari bengkel yang menunjukkan kamu sudah melepas pewarna kacamu?"

Si remaja tidak menjawab, hanya kepalanya menggeleng-geleng dengan pelan. Sementara itu, keringat dingin mulai membasahi tubuh Mr. Jackson. Otaknya berputar mencari jalan keluar dari masalah itu. Mr. Jackson mulai memikirkan semua dalil-dalil hukum yang dihapalnya luar kepala, semua argumen yang mungkin bisa menolongnya dalam perkara itu. Tapi, pikir Mr. Jackson,  bagaimana mungkin saya dapat melakukan apa-apa tanpa bukti tanda terima tersebut? Kemudian Mr. Jackson teringat Frank Dante dan apa yang akan dilakukan Frank Dante dalam situasi seperti itu.

Mr. Jackson menatap remaja itu, dan bertanya,"Kamu naik apa ke sini?"

"Naik mobil saya."

"Pergi ke mobilmu, lepas sebanyak mungkin pewarna kacamu dan kembali ke sini, segera." Si remaja pergi dengan berlari dan Mr. Jackson meminta panitera untuk menempatkan panggilan terhadap perkaranya di urutan terakhir.

Si remaja kembali tepat pada waktunya, Mr. Jackson menunjukkan pewarna kaca tersebut ke sang hakim dan perkara tersebut ditolak. Ketika Mr. Jackson meninggalkan pengadilan, dia menyuruh si remaja untuk menunggu sampai Mr. Jackson pergi. Mr. Jackson tidak ingin melihat si remaja masuk ke mobilnya dan tidak ingin melihat mobilnya. Mr. Jackson tidak ingin tahu bahwa mungkin fakta-fakta yang diajukannya bukanlah yang sebenarnya.

Mr. Jackson telah memenangkan kasus pertamanya. Pikir Mr. Jackson,"Saya seorang pengacara."

 

Tags: