Sahetapy: Soal Ketua MA, Jam Terbang Sangat Penting
Berita

Sahetapy: Soal Ketua MA, Jam Terbang Sangat Penting

Jakarta, hukumonline. Di mata Prof. J.E Sahetapy, faktor jam terbang sangat penting untuk menjadi Ketua Mahkamah Agung (MA). Dan Ketua Komisi Hukum Nasional (KHN) ini tetap menjagokan Toton Suprapto.

Oleh:
Nay/APr
Bacaan 2 Menit
Sahetapy: Soal Ketua MA, Jam Terbang Sangat Penting
Hukumonline

Sahetapy seusai acara diskusi panel KRHN di LBH diminta komentarnya mengenai apa alasannya mendukung Toton Suprapto sebagai calon Ketua MA. Sahetapy menolak menjawab. Pakar hukum pidana ini menyatakan bahwa pada saat ini ia sudah tidak mau lagi berkomentar mengenai calon ketua MA.

Hukumonline mencoba menanyainya lagi mengenai hal itu dengan janji akan off the record. Sahetapy mengungkapkan bahwa ia tidak percaya pada off the record dan ia mengatakan, tidak mau menjawab pertanyaan itu. Namun, ia tetap pada pendapatnya pada waktu itu, yaitu mendukung Toton dan Paulus Effendi Lotulung sebagai calon ketua MA.

Dua jago dari MA

Saat bertemu dengan Presiden Abdurrahman Wahid pada 13 September 2000 di Istana Merdeka,  Sahetapy mengusulkan nama Toton  Suprapto dan Paulus Effendi Lotulung sebagai calon Ketua MA.

Dua pejabat karier di MA ini diusulkan oleh Sahetapy karena memiliki syarat utama yang diperlukan untuk menjadi Ketua MA, yaitu tegas dan pintar. Padahal selain kedua syarat itu, yang tidak kalah penting adalah memiliki moral. " Siapa sekarang yang bermoral," tegasnya saat itu.

Agaknya soal moral di mata Sahetapy tidaklah begitu penting. Ia tidak memberikan jawaban yang jelas ketika ditanya bahwa dua calon jagoannya berasal dari dalam MA yang dikenal sebagai sarangnya koruptor. "Yang kita usahakan sekarang adalah mencari yang terbaik di antara yang tidak baik," cetusnya.

Pada saat itu, Sahetapy juga menilai Prof Dr. Muladi dan Benjamin Mangkoedilaga tidak layak menjadi Ketua MA karena keduanya dinilai mempunyai reputasi yang buruk. Muladi dinilai banyak melontarkan omong kosong, sedangkan Benjamin dianggap memiliki banyak cerita yang kurang sedap.

Relatif bersih

Ketika hukumonline mencoba mengorek keterangan lebih lanjut, Sahetapy menyatakan bahwa alasannya mencalonkan Toton karena sesuai dengan kriteria calon ketua MA yang ia sebut dalam diskusi KRHN, yaitu bersih dalam segala aspek dan mempunyai jam terbang.

Halaman Selanjutnya:
Tags: