Bareskrim Usut Dugaan Pembobolan Dana Nasabah
Utama

Bareskrim Usut Dugaan Pembobolan Dana Nasabah

Dana sejumlah nasabah di empat bank terkemuka tiba-tiba raib. Tim Direktorat II Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri telah mengirim tim untuk mem-back up Poltabes Denpasar. Keempat bank bersedia mengganti dana nasabah yang dibobol lewat pencurian nomor PIN ATM itu.

Oleh:
Nov/Sut
Bacaan 2 Menit
Beberapa simpanan nasabah di BCA hilang secara misterius. <br> Foto: Sgp
Beberapa simpanan nasabah di BCA hilang secara misterius. <br> Foto: Sgp

Belum selesai pengawasan Bank Indonesia (BI) dihujat gara-gara kasus Bank Century, timbul lagi masalah perbankan baru. Seminggu terakhir, 16 nasabah di empat bank—Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri dan Bank Permata—kehilangan uang yang tersimpan dalam akunnya secara tiba-tiba. 

 

Atas kehilangan tersebut, para nasabah akhirnya membuat laporan ke Poltabes Denpasar, Bali. Dalam laporan itu, para nasabah mengaku uang di rekeningnya raib, sekitar Rp1 juta sampai Rp5 juta. Meski terbilang kecil, tidak hanya Poltabes Denpasar yang bergerak untuk mengusut. Tim Direktorat II Ekonomi Khusus (Eksus) Bareskrim Mabes Polri juga turut dikirimkan untuk mem-back up pengusutan itu.

 

Selain melakukan pengusutan, Bareskrim juga sudah berkoordinasi dengan pihak pengawasan BI. Koordinasi dilakukan untuk mengetahui penyebab raibnya uang para nasabah, dan pertanggungjawaban keempat bank tersebut. Hal ini disampaikan Kadiv Humas Mabes Polri, Edward Aritonang, saat ditemui wartawan di pelataran Bareskrim. “Kita sudah koordinasi dengan pihak BI. Sementara ini, laporan yang masuk ke Poltabes Denpasar itu ada empat bank, BCA, Mandiri, BNI, dan Permata. Kerugian (nasabah) itu antara Rp1 juta sampai Rp5 juta,” jelasnya.

 

Sembari melakukan koordinasi dengan pihak pengawasan BI, Edward menambahkan, Bareskrim sudah mengirimkan tim pada Rabu pagi (20/1), ke Poltabes Denpasar. “Dalam rangka pengusutan untuk mencari tau apa penyebab (katakanlah) pembobolan kurangnya dana nasabah pada rekening-rekening itu. Apakah (karena) kesalahan sistem, ataukah ada kerja sama dengan orang dalam atau modus lain.”

 

Sebenarnya, lanjut Edward, keempat bank itu akan memberikan penjelasan kepada Bareskrim hari Rabu, namun rencana itu batal karena bank-bank itu sedang berkoordinasi dengan pengawasan BI. “Ini dari Direktorat II sudah turun ke Denpasar jadi kita tunggu hasilnya. Sedangkan yang menyangkut bagaimana ini terjadi dan sampai dimana tanggung jawab bank, saya persilakan nanti pihak bank yang menjelaskan".

 

Sementara Bareskrim masih menunggu konfirmasi dari pihak bank. Kabareskrim Ito Sumardi sudah menjelaskan bahwa ada dugaan pembobolan rekening nasabah yang memanfaatkan kelemahan dari sistem bank. Sehingga, sebagai resiko bank, pihak nasabah harus dilindungi dan diberikan jaminan dalam bentuk penggantian uang nasabah. “Ya, kalau

Tags: