Hadi Poernomo: Kekayaan Saya Halalan Thayyiban
Berita

Hadi Poernomo: Kekayaan Saya Halalan Thayyiban

Banyak menerima hibah Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo menyatakan kekayaan dirinya sah. Jumlahnya sampai Rp36 miliar.

Oleh:
Inu
Bacaan 2 Menit
Ketua BPK Hadi Purnomo (tengah). Foto: Sgp
Ketua BPK Hadi Purnomo (tengah). Foto: Sgp

Ramai. Begitu suasana KPK, Selasa (23/3). Pasalnya, ada banyak aksi mendesak KPK menindak Wakil Bupati Purbalingga serta aksi mendesak penuntasan skandal PT Bank Century Tbk.

 

Namun pencari berita bukan menunggu aksi untuk diliput. Mereka menunggu anggota BPK untuk menyampaikan kekayaan mereka. Berharap ada kejutan dan menarik untuk diberitakan.

 

Harapan itu pun bersambut. Ketua BPK Hadi Poernomo menjadi sisi yang laik untuk diberitakan. Berdasarkan laporan per 9 Februari 2010, mantan Dirjen Pajak ini memiliki kekayaan total Rp38,8 miliar.

 

Menariknya, 300 persen dari total kekayaan Hadi adalah aset tanah dan bangunan atawa harta tidak bergerak. “Semua hibah senilai Rp36 miliar,” papar Hadi saat menyampaikan kekayaan di hadapan wartawan. Berdasarkan data tersebut, Hadi tercatat sebagai petinggi BPK terkaya periode 2009-2014.

 

Nama

Jabatan

Jumlah Harta

Laporan

Hadi Purnomo

Ketua

Rp38,8 miliar

9 Februari 2010

Herman Widyananda

Wakil Ketua

Rp4,35 miliar dan AS$110 ribu

1 Februari 2010

Moemahadi Soerja Djanegara

Anggota I

Rp1,16 miliar dan AS$3.106

11 Januari 2010

Taufiequrrahman Ruki

Anggota II

Rp960,1 juta dan AS$10 ribu

20 Januari 2010

Hasan Bisri

Anggota III

Rp4,87 miliar dan AS$500

31 Januari 2010

Ali Masykir Musa

Anggota IV

Rp4,72 miliar dan AS$18.071

5 Februari 2010

Sapto Amal Damandari

Anggota V

Rp2,47 miliar dan AS$5.700

15 Januari 2010

Rizal Djalil

Anggota VI

Rp4,23 miliar

29 Desember 2009

T M Nurlif

Anggota VII

Rp4,77 miliar dan AS$11.345

30 September 2009

 

Menurut KPK, berdasarkan laporan Hadi pada 2006, ada 26 aset tanah bangunan yang tersebar di Los Angeles Amerika Serikat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Kabupaten Tanggamus, Lampung Tengah sejak dasawarsa 1970 – 1990-an. Lalu, dua aset tanah dan bangunan dia jual.

Halaman Selanjutnya:
Tags: