Pasukan Lugu Pemburu Koruptor
Jeda

Pasukan Lugu Pemburu Koruptor

Penyidik yunior menjadi program KPK membenamkan nilai antikorupsi juga mengenal korupsi dan akibatnya sejak dini.

Oleh:
Fat
Bacaan 2 Menit
Pasukan lugu pemburu koruptor. Foto: SGP
Pasukan lugu pemburu koruptor. Foto: SGP

Pelataran kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kala itu tak lagi menjadi wilayah para pemburu berita untuk sekadar kongkow menanti berita untuk disebarkan pada masyarakat. Setidaknya itu yang terjadi dalam beberapa saat kala peringatan hari Antikorupsi Sedunia pada pekan pertama Desember 2010.

‘Wilayah’ itu sejenak dipenuhi oleh para bocah. Mereka, para siswa Sekolah Dasar tampak sibuk mencari sesuatu. Mereka mengenakan rompi dengan tulisan ‘KPK’ di bagian punggung. Bahkan, mereka juga memiliki kartu identitas KPK.

Selintas, kegiatan mereka, bak tim KPK kala penggeledahan atau rekonstruksi suatu tindak pidana korupsi. Meski keringat memenuhi wajah, tim KPK yunior itu terus mencari sesuatu, agar didapat apa yang ditugaskan oleh karyawan komisi sesungguhnya.

Demikian aktivitas singkat mereka dalam pagelaran “Kampung Antikorupsi” pada Rabu dan Kamis, 8-9 Desember 2010. Meski singkat, karena dilakukan sesudah mereka menempuh tes akhir semester, antusias para bocah pun terlihat ketika mereka bermain peran menjadi penyidik. Dalam simulasi tersebut, para bocah mencari barang bukti yang disebar di gedung layaknya penyidik sungguhan.

KPK berharap, pengalaman yang mereka dapatkan akan terus tertanam, untuk bersikap menolak korupsi tinggal berlama-lama di negeri tercinta. “Ini untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi sekaligus memperkenalkan sejak dini apa itu korupsi dan bagaimana akibatnya,” kata Juru Bcara KPK Johan Budi, saat mengamati aksi para penyidik yunior KPK.

Bersama Juru Bicara KPK, karyawan lain pada komisi itu yang turut melihat aksi bocah-bocah lugu mencari barang bukti, tampak mengembangkan senyum. Ekspresi mereka muncul karena melihat tingkah lucu penyidik cilik menjalankan tugas mencari bukti agar dapat menjebloskan koruptor ke rumah baru nan pengap dan tak menyenangkan, yaitu bui.

Apalagi, tugas mencari bukti itu dilakukan bersamaan dengan serangkaian acara menarik lain yang digelar KPK memperingati hari antikorupsi sedunia setiap 7 Desember. Tugas penyidik cilik tak terganggu dengan aktifitas pengunjung lain. Seolah mereka menyatakan pada masyarakat begitulah seharusnya memberantas korupsi, tak mempedulikan kepentingan lain dan tak pandang bulu untuk menyikat koruptor.

Tags: