Terdakwa Culun Mudah Lolos dari Hukuman
Jeda

Terdakwa Culun Mudah Lolos dari Hukuman

Kacamata membuat terdakwa terlihat lebih culun. Semakin culun, semakin baik.

Oleh:
Ali
Bacaan 2 Menit
Gayus tambunan menggunakan kacamata pada saat pelariannya.<br> Foto: Ilustrasi (Sgp)
Gayus tambunan menggunakan kacamata pada saat pelariannya.<br> Foto: Ilustrasi (Sgp)

Bila anda sedang mengalami persoalan hukum. Dan harus duduk di kursi pesakitan sebagai terdakwa. Anda perlu mempertimbangkan sebuah penelitian yang dimuat American Journal of Forensic Psychology pada 2008. Salah satu isinya adalah juri lebih sering membebaskan terdakwa yang menggunakan kacamata pada saat proses persidangan. Kacamata dinilai dapat membuat terdakwa terlihat lebih cerdas.

 

Dalam penelitian ini, ada 220 mahasiswa yang diminta menjadi hakim dalam sebuah peradilan semu. Kasus ini melibatkan seorang terdakwa yang didakwa merampok dan menganiayani wanita. Mereka diminta menggambarkan dan memutus kasus ini. Namun, ada beberapa gambar terdakwa, yakni sebagian berkulit gelap, sebagian berkulit putih. Dan sebagian lagi menggunakan kacamata dan sebagian yang lain tidak.

 

Hasilnya, para mahasiswa itu menyatakan 50 terdakwa yang menggunakan kacamata bersalah. Dan 63 terdakwa yang tidak menggunakan kacamata bersalah. Padahal, kasus yang dicontohkan adalah kasus yang sama.

 

Selain itu, penelitian juga menunjukkan adanya "efek yang berkaitan" antara ras terdakwa dan kacamata. Terdakwa yang memiliki ras Afro-American (negro) dinilai lebih atraktif dan lebih bersahabat saat menggunakan kacamata. Namun, terdakwa yang berkulit putih tidak terlalu signifikan ketika menggunakan kacamata.

 

Baik terdakwa berkulit hitam maupun terdakwa berkulit putih memang bisa diuntungkan ketika menggunakan kacamata. Namun, kacamata memiliki efek yang lebih ketika digunakan oleh terdakwa berkulit hitam.

 

Lalu, apakah penelitian 2008 ini masih relevan untuk saat ini? Ternyata, sebagaimana diberitakan The New York Daily News, beberapa advokat di Amerika Serikat (AS) masih menggunakan penelitian ini untuk membebaskan kliennya dari tuntutan jaksa. Advokat Senior Harvey Slovis, menilai kacamata dapat memperlembut penampilan terdakwa dan membuat terdakwa terlihat tidak "kapabel" melakukan tindak pidana.

 

“Saya pernah mencoba dalam berbagai kasus dimana sudah ada bukti-bukti yang cukup kuat, tetapi klien saya memakai kacamata dan berpakaian dengan baik dan dia akhirnya dibebaskan,” ungkap Slovis.

 

Larry Davis, pembunuh terkenal, yang didakwa mengeksekusi empat laki-laki pada 1986, kemudian menembak enam polisi yang berusaha menangkapnya, adalah orang yang paling merasakan ‘khasiat’ dari kacamata. Di persidangan, Davis tidak tampil layaknya pembunuh berdarah dingin yang digambarkan oleh polisi.

 

Davis berdandan layaknya mahasiswa. Dia mengenakan kacamata dan sweater. Hasilnya, beberapa juri menyatakan dia tak bersalah dalam pembunuhan empat pria dan penembakan polisi itu. 

 

“Jika kacamata dapat membuat orang seperti Larry Davis terlihat lebih ‘gentle’, itu akan bisa terjadi oleh siapa saja. Saya selalu mengatakan kepada klien saya agar menggunakan kacamata. Semakin terlihat culun, semakin baik,” ujar salah seorang advokat senior.

 

Kacamata memang memiliki "khasiat" yang ampuh. Namun, jangan coba-coba mengganti kacamata dengan barang yang lain. Ini terjadi kepada Bouncer Daryl Littlejohn yang dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan pada 2009. Pasalnya, Joyce David –kuasa hukumnya- tidak menyarankan kliennya ini menggunakan kacamata, tetapi "menafsirkan" penggunaan kacamata di pengadilan dengan sesuatu yang lain.

 

“Banyak hal yang disampaikan oleh kacamata. Mereka terlihat lebih intelek atau seperti akan pergi ke sekolah. Saya menyarankan klien saya untuk berpakaian seperti mereka akan ke gereja atau mengunjungi nenek mereka,” ujarnya.

 

Sayangnya, penelitian ini belum terbukti ampuh di Indonesia. Terdakwa Kasus Mafia Hukum dan Mafia Pajak, Gayus Tambunan yang terkenal dengan kacamatanya -serta rambut palsunya- tetap dinyatakan bersalah dan dihukum tujuh tahun penjara. Atau mungkin karena Gayus hanya menggunakan kacamata pada saat pelariannya, bukan di dalam persidangan.

 

Sayang sekali…

 

 

Sumber: www.abajournal.com 

Tags: