Dari Sayat Silet Hingga Berkemah
Jeda

Dari Sayat Silet Hingga Berkemah

Ada yang semata mencari sensasi, ada yang benar-benar merasa kecewa.

Oleh:
Rzk/Fat
Bacaan 2 Menit
Arifin Mardiyanto nekat menyayat dahi karena kecewa terhadap pemberantasan korupsi. Foto: Sgp
Arifin Mardiyanto nekat menyayat dahi karena kecewa terhadap pemberantasan korupsi. Foto: Sgp

Keadilan adalah dambaan setiap orang. Itu sudah jelas. Siapapun pasti akan berupaya sekuat tenaga untuk memperoleh keadilan jika dia merasa belum mendapatkannya. Apalagi, jika terkait dengan perkara. Pihak yang merasa kecewa biasanya merasa “berhak” menumpahkan rasa kecewanya. Caranya, bisa beragam, dari sekedar berdemo sendiri atau membawa massa hingga melukai diri sendiri.

 

Ya, percaya atau tidak, ada seseorang yang mengaku kecewa terhadap penegakan hukum, rela menyakiti dirinya sendiri. Pekan lalu, seorang pria asal Yogyakarta bernama Arifin Mardiyanto membuat geger di depan Gedung KPK. Dia tiba-tiba mengeluarkan pisau sejenis cutter lalu menyayat dahinya. Darah pun mengucur deras dari dahinya. Aksi “horor” itu berhasil menyita perhatian para wartawan dan karyawan KPK.

 

"Saya akan buktikan, bahwa saya serius, dan mau memberantas korupsi. Kasus Nazar (mantan Bendahara Partai Demokrat, red), (Bank) Century. Saya siap jadi martir, saya bela Merah Putih bukan golongan," kata Arifin lantang.

 

Aksi Arifin berlanjut. Dia mengeluarkan rantai dari dalam tasnya, lalu mengikat kakinya pada tiang besi yang melintang sepanjang tangga lobi KPK. Tindakan mengikat kaki, menurut Arifin, adalah simbol KPK yang tengah terpasung "KPK sudah diikat, terpasung dan terbelenggu. Buktikan bahwa KPK memang benar-benar berantas korupsi," tukasnya lagi.

  

Ekspresi nekat lainnya, walaupun dengan “kadar” yang berbeda, juga pernah ditunjukkan Pong Harjatmo. Artis era 1980-an itu nekat memanjat atau lebih tepatnya mendaki kubah gedung MPR/DPR di bilangan Gatot Subroto, Jakarta. Begitu sampai di puncak kubah, Pong membuat tulisan besar-besar “Jujur, Adil, Tegas”.

 

Setelah diamankan petugas, Pong mengaku nekat memanjat gedung sebagai ungkapan kekecewaan terhadap kinerja DPR. Salah satu yang dia soroti adalah penyelesaian kasus Bank Century yang sempat ramai dipersoalkan DPR tetapi kemudian senyap.

 

Beberapa waktu kemudian, Pong kembali beraksi. Kali ini, yang menjadi sasaran adalah kantor KPK. Tanpa melakukan aksi memanjat, Pong menyambangi KPK untuk menyampaikan uneg-unegnya seputar penanganan kasus korupsi. Pong datang dengan mengenakan kaos putih dengan tulisan “Jujur, Adil, Tegas Berantas Korupsi”.

Tags: