AIMI Protes Pengusaha Tolak RPP ASI
Berita

AIMI Protes Pengusaha Tolak RPP ASI

RPP ASI Eksklusif justru akan memberikan kondisi yang kondusif bagi karyawan wanita yang berkarir di perusahaan.

Oleh:
Yoz
Bacaan 2 Menit
AIMI Protes Pengusaha Tolak RPP ASI
Hukumonline

Keberatan pengusaha atas Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Air Susu Ibu Eksklusif (RPP ASI)  menuai kritik. Para ibu yang tergabung dalam Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) memprotes sikap pengusaha yang menolak RPP tersebut. AIMI menyatakan RPP itu justru akan memberikan kondisi yang kondusif bagi karyawan wanita yang berkarier di perusahaan. 

 

Ketua Umum AIMI Mia Sutanto menyayangkan pernyataan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bahwa penyediaan ruang laktasi akan mempengaruhi iklim bisnis di Indonesia. Menurutnya, memberikan ASI bukan hanya bermanfaat bagi karyawan perempuan, tapi juga baik untuk perusahaan.

 

“Adanya kewajiban menyusui secara eksklusif selama enam bulan yang tertuang dalam RPP itu, sebaiknya jangan menjadi landasan kalangan pengusaha terkait proses bisnis mereka,” ujar Mia, Selasa (11/10).

 

Kekhawatiran Apindo bahwa RPP ini menimbulkan pengaturan baru soal cuti melahirkan juga terlalu jauh. Mia mengatakan cuti melahirkan diatur berdasarkan UU Ketenagakerjaan. Jika hendak diubah harus dengan peraturan setingkat undang-undang, tidak mungkin PP, apalagi Perda.

 

Seharusnya, lanjut Mia, pengusaha mendukung aturan tersebut, mengingat RPP ASI merupakan penjabaran dari UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Makanya, menurut Mia, tak ada alasan bagi pengusaha menolak RPP yang sebentar lagi akan difinalisasi.

 

Seperti diketahui, Pasal 128 ayat 2 RPP ASI menyatakan selama melaksanakan ASI eksklusif, seluruh komponen masyarakat harus mendukung dengan memberikan fasilitas khusus, yaitu salah satunya ruang menyusui di tempat kerja.

 

Menurut Mia, dengan perusahaan memberikan fasilitas tersebut, secara tidak langsung pengeluaran perusahaan akan lebih hemat dari biaya asuransi atau pun biaya kesehatan yang dikeluarkan. Dia mengingatkan, bayi yang diberi ASI eksklusif terbukti lebih jarang sakit dan dirawat di rumah sakit dibanding bayi yang diberi susu formula.

Tags: