Perbanas Inginkan Bankir di DK OJK
Berita

Perbanas Inginkan Bankir di DK OJK

Karena bankir mengetahui seluk beluk perbankan yang menjadi salah satu tugas OJK.

Oleh:
FNH
Bacaan 2 Menit
Perbanas Inginkan Bankir di DK OJK
Hukumonline

Berbagai latar belakang profesi menghiasi 87 nama calon anggota Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) yang lolos tahap satu, atau fase administrasi. Dukungan bagi sejumlah nama dari berbagai organisasi mulai muncul.


Salah satunya, Persatuan Bank Nasional (Perbanas) yang menjagokan ekonom Umar Juoro untuk mengisi posisi DK OJK. Bahkan, Perbanas mengharapkan jatah setidaknya dua orang bankir masuk DK OJK nanti.


“Saya mengharapkan agar DK OJK nanti, dua orang di antaranya berasal dari Perbankan,” ungkap Ketua Umum Perbanas, Sigit Pramono ketika ditemui dalam Seminar Nasional Perbarindo – MediaBPR dengan tema “Masa Depan BPR di bawah OJK” di hotel Menara Peninsula, Jakarta, Kamis (23/02).


Sigit melanjutkan, OJK perlu dikendalikan oleh orang-orang yang memahami perbankan secara rinci, detil dan dalam. Jika OJK tidak dikelola oleh orang-orang perbankan, ia sendiri khawatir lembaga ini tidak akan berjalan dengan baik. Ia pun menyatakan bahwa OJK harus memberikan ruang dan hak hidup yang sama kepada seluruh bank, baik bank besar, bank menengah maupun bank kecil.


“Semua bank harus mempunyai hak yang sama untuk tetap hidup dan berkembang dengan sehat, tentunya pengambilan praktek-praktek perbankan yang prudent, hati-hati dan selalu mengutamakan mengenai manajemen resikonya,” lanjut Sigit.


Indonesia berhasil melewati dua krisis 2007-2008 dan 2010-2011 dengan baik. Sigit menyatakan bahwa hal ini harus dipertahankan karena ketika pengawasan dan pengaturan perbankan masuk ke OJK yaitu awal tahun 2014, Indonesia masih menghadapi ancaman krisis Eropa, di aman EURO Sun hingga saat ini belum jelas ujungnya dalam mengatasi persolan di Eropa.


“Memang secara langsung tidak terasa kepada kita, namun pasti 2014 ini akan menjadi suatu situasi yang penuh gejolak. Belum lagi 2014 bersamaan dengan Pemilu. Jadi kemungkinan ketidakpastian ini, selain dari luar juga berasal dari dalam. Dan negara akan tersita dengan persolan Pemilu,” jelas Sigit.

Halaman Selanjutnya:
Tags: