Pilot Sering Terganggu Frekuensi Radio di Udara
Berita

Pilot Sering Terganggu Frekuensi Radio di Udara

Aturan mengenai frekuensi radio harus diperketat dan diawasi dengan baik.

Oleh:
ALI
Bacaan 2 Menit
Pilot sering terganggu frekwensi radio diudara. Foto: ilustrasi (Sgp)
Pilot sering terganggu frekwensi radio diudara. Foto: ilustrasi (Sgp)

Bila Anda kerap berpergian menggunakan pesawat terbang, mungkin Anda akan sangat familiar terhadap ‘perintah’ yang disampaikan oleh pramugari ketika pesawat akan take off atau landing. Ya, selain meminta agar Anda membetulkan posisi tempat duduk, pramugari juga akan meminta Anda untuk mematikan telepon genggam atau alat elektronik lainnya.


Bila handphone atau alat elektronik lainnya tak dimatikan, maka dikhawatirkan akan mengganggu sistem navigasi yang dapat mengakibatkan kecelakaan pesawat. Isu ini sempat berhembus dalam tragedi pesawat Sukhoi Superjet 100 yang mengalami kecelakaan di Gunung Salak beberapa hari lalu. Namun, isu adanya penumpang yang menyalakan handphone ketika berada di udara telah dibantah oleh sejumlah pihak.


Pilot Jeffrey Adrian menjelaskan, aturan internasional memang mengharuskan agar penumpang menonaktifkan telepon genggam atau alat elektronik lainnya. Namun, dalam praktiknya tindakan ini hanya berpengaruh ketika pesawat akan lepas landas atau mendarat. “Lebih baik memang ketika take off dan landing telepon genggam dimatikan,” ujarnya dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (12/5).


Menurut Jeffrey, ketika pesawat sudah berada di udara, sinyal telepon genggam sudah tak berpengaruh karena memiliki frekuensi yang berbeda dari sistem navigasi pesawat. Jadi, kecil kemungkinan kecelakan terjadi karena ada penumpang yang mengaktifkan handphone ketika pesawat berada di udara.


Meski begitu, ia mengatakan sebenarnya ada frekuensi yang lebih ‘berbahaya’ dari sinyal telepon genggam ketika pesawat sedang mengudara, yakni frekuensi radio. Dia mengaku, ketika terbang di daerah tertentu di Indonesia sering mendengar siaran radio yang berasal dari luar pesawat. Lagu dangdut, pembicaraan orang, lagu jazz bisa didengarnya seharian. Bahkan, ia pernah mendengar phone-sex ketika sedang mengudara.


Pria yang malang melintang sebagai pilot Garuda ini menekankan pentingnya pengaturan frekuensi radio serta memperkuat sinyal navigasi pesawat. Apalagi, kondisi penerbangan di Indonesia sudah terkenal di mata pilot-pilot asing. Menurutnya, pilot asing yang sedang terbang di Indonesia sering menyatakan seperti sedang masuk neraka karena frekuensi kerap terganggu dan kerap mendapat blank spot.


Oleh karena itu, ia meminta masalah ini menjadi bahan evaluasi semua pihak. Tak melulu pilot yang disalahkan ketika terjadi kecelakaan, tetapi semua pihak termasuk pemerintah juga harus berbenah. ”Khusus mengenai frekuensi radio tersebut saya rasa itu perlu regulasi,” jelas calon Air Racer pertama di Indonesia ini.

Halaman Selanjutnya:
Tags: