KPK Kumpulkan 38 Pemimpin Lembaga Antikorupsi
Berita

KPK Kumpulkan 38 Pemimpin Lembaga Antikorupsi

Membagi pengalaman agar menjadi pembelajaran bagi lembaga antikorupsi negara lain.

Oleh:
FAT
Bacaan 2 Menit
Foto bersama pemimpin lembaga antikorupsi dalam pertemuan pimpinan lembaga antikorupsi di dunia. Foto: Sgp
Foto bersama pemimpin lembaga antikorupsi dalam pertemuan pimpinan lembaga antikorupsi di dunia. Foto: Sgp

KPK menjadi tuan rumah pertemuan antara pimpinan lembaga antikorupsi di dunia. Saat dibuka, Senin (26/11), Ketua KPK Abraham Samad menyatakan 38 pemimpin lembaga antikorupsi yang hadir di pertemuan ini di Jakarta. Pertemuan akan berlangsung selama dua hari mulai hari ini, Senin (26/11) di Jakarta.

Abraham mengatakan, pertemuan ini merupakan pertama kali dilakukan. Tujuannya untuk memperkuat kerjasama dan dukungan lalu saling belajar dari pengalaman sesama lembaga antikorupsi. Pertemuan ini berlangsung dengan adanya kerjasama antara KPK dengan United Nations Development Program (UNDP) Regional Asia Pasifik dan UNDP Indonesia dengan tema ”Principles for Anticorruption Agencies”.

Salah satu isu utama yang akan dibahas dalam pertemuan ini mengenai eksistensi, independensi dan efektifitas lembaga antikorupsi di tiap negara. Ia berharap pertukaran pengalaman dari lembaga antikorupsi yang dianggap sebagai acuan bagi puluhan lembaga penegak hukum lainnya dapat terjadi dalam pertemuan ini.

Misalnya, dua lembaga antikorupsi di Singapura dan Hongkong yang selama ini menjadi contoh bagi lembaga sama di negara lain. Kedua pimpinan lembaga itu akan membagikan pengalaman mengenai dukungan pemerintah sangatlah penting dalam menjalankan tugas dan fungsi sehari-hari.

“Dukungan pemerintah ditunjukkan lewat perumusan dan pengesahan undang-undang atau legislasi, alokasi anggaran dan sumberdaya yang cukup, memberikan independensi, tidak melakukan intervensi dan tekanan politis,” ujar Abraham saat membuka konferensi.

Berbagi pengalaman juga bisa menyinggung metode pencegahan maupun penindakan kasus korupsi di tiap negara. Abraham mengatakan, dengan adanya pertemuan ini diharapkan kedepan akan membuat kegagalan lembaga antikorupsi menjalankan tugas dan fungsinya dapat berkurang.

“Kegagalan, banyak disebabkan karena tak ada political will yang cukup. Tekanan dan intervensi membuat badan tersebut tidak bekerja secara maksimal. seperti yang terjadi di Nigeria, Mongolia dan Afganishtan,” tutur Abraham.

Halaman Selanjutnya:
Tags: