Nasi dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Jeda

Nasi dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Ada tiga jenis nasi.

Oleh:
FAT
Bacaan 2 Menit
Nasi dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Foto: Sgp
Nasi dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Foto: Sgp

Siapa sangka nasi sangat diperlukan dalam memberantas korupsi di Indonesia. Bagi Budayawan Emha Ainun Nadjib, nasi merupakan sebuah cara jitu untuk menangkal terjadinya tindak pidana korupsi yang merajalela.

Hal itu diutarakan Cak Nun sapaan Emha dalam acara Sarasehan Budaya menyambut Hari Antikorupsi Internasional yang digelar di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta, Jumat malam (30/11).

Cak Nun menuturkan, terdapat tiga jenis nasi yang bisa merontokkan penyakit korupsi. Pertama nasi tumpeng. Bentuk nasi tumpeng yang lancip ke atas memiliki arti tersendiri. Puncak tumpeng diibaratkan sebagai Presiden yang diperlukan untuk mengawasi agar pemberantasan tindak pidana korupsi bisa berjalan dengan baik.

Sejalan dengan itu, nasi ambeng juga diperlukan. Menurut Cak Nun, bentuk nasi ambeng yang flat atau mendatar diibaratkan sebagai lembaga penegak hukum yang ada di Indonesia yakni, Mabes Polri, Kejaksaan Agung, MA dan KPK. Bentuk mendatar itu diperlukan agar seluruh lembaga penegak hukum tersebut dapat menjalankan fungsi harmonisasi mereka dalam memberantas tindak pidana korupsi.

"Maka itu, judul acara (Sarasehan Budaya) ini adalah ada harmonisasi di sini. Mesti bertengkar kayak apapun asal dapat meyakinkan publik untuk tetap komit dalam pemberantasan korupsi," kata Cak Nun saat membuka acara.

Acara ini dihadiri pimpinan keempat lembaga penegak hukum. Di panggung, selain Cak Nun, terdapat Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Kepala Polri Nanan Sukarna, Wakil Jaksa Agung Darmono, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas, Hakim Agung Artidjo Alkostar, Wakil Menkumham Denny Indrayana, Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy dan Budayawan Mohammad Sobari.

Satu persatu sosok yang di atas panggung berbicara mengenai korupsi. Yang membuat tak jenuh bagi undangan, setelah satu orang berbicara, diselingi dengan musik ataupun dagelan dari tim yang diboyong Cak Nun. Bahkan ada penampilan seorang polisi wanita (polwan) lengkap dengan pakaian Polwannya menyelingi acara ini.

Tags: