Lutfi Hasan Ishaaq Mundur dari DPR
Berita

Lutfi Hasan Ishaaq Mundur dari DPR

Ingin menghilangkan tradisi anggota Dewan yang terlilit kasus masih menerima gaji.

Oleh:
RFQ
Bacaan 2 Menit
Luthfi Hasan Ishaaq mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mundur dari DPR. Foto: Sgp
Luthfi Hasan Ishaaq mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mundur dari DPR. Foto: Sgp

Terbelit perkara hukum, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq akhirnya mengundurkan diri sebagai anggota DPR. Pengunduran diri menyusul penetapannya sebagai tersangka  dalam kasus dugaan suap impor daging sapi. Pengajuan pengunduran resmi diajukan Lutfi ke Fraksi PKS.

Dalam surat tertanggal 4 Februari, Lutfi menyebutkan inginfokus menghadapi perkara yang membelitnya. Kasus ini membutuhkan konsentrasi penuh. “Sehubungan dengan proses hukum yang sedang saya lalui, maka saya Luthfi Hasan Ishaaq selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat  periode 2009-2014, nomor anggota A-87 dengan ini menyatakan mengundurkan diri dari anggota DPR,” tulis Lutfidalam suratnya.

Ketua Fraksi PKS Hidayat Nurwahid menegaskan surat penguduran diri yang diajukan Luthfi akan disampaikan kepada pimpinan DPR. Menurutnya, saat  mengunjungi Luthfi di Rutan KPK cabang Jakarta Timur yang terletak diGuntur, Luthfi mengatakan penguduran diri agar dijadikan tradisi kalau ada anggota DPR yang tersandung persoalan hukum.

Luthfi, kata Hidayat,ingin menepis anggapan masyarakat bahwa anggota DPRyang tersandung perkara hukum masih menerima gaji dari DPR. Langkah Luthfi mengundurkan diri menjadi tradisi positif, agar anggota dewan yang terlilit kasus hukum mengundurkan diri dan tidak mendapatkan gaji dari DPR. “Ingin memutus mata rantai salah paham dan buruk sangka bahwa anggota DPR sudah terjerat hukum masih mendapat gaji buta. Pak Luthfi ingin jadi tradisi, ya mundur saja,” ujarnya.

Lutfi, Hidayat menambahkan, berharap agar kursi yang ditinggalkan digantikan oleh orang yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) yang sama. Permintaan Luthfi, kata Hidayat telah dipenuhi. Fraksi PKS pun sudah menyiapkan penggantinya yakni  Budianto. Menurutnya, Budianto berasal dari Dapil Malang, Jawa Timur 5.

Selasa (29/1)pekan lalu, KPK menetapkan empat orang sebagai tersangka tindak pidana dugaan korupsi dalam kasus impor daging. Dari empat orang tersebut, dua di antaranya disangka sebagai pemberi suap yang berasal dari PT Indoguna Utama (IU), Juard Effendi dan Arya Abadi Effendi. Sedangkan dua tersangka lainnya adalah Ahmad Fatullah dan seorang Anggota DPR Luthfi Hasan Ishaaq.

Pengganti Anis Matta

Selain pengunduran diri dari anggota dewan, sebelumnya Luthfi juga melakukan hal serupa dari jabatannya sebagai presiden PKS. Adalah Muhammad Anis Matta didapuk menempati kursi Presiden PKS yang ditinggalkan Luthfi. Hal itu juga berdampak penguduran diri Anis Matta dari jabatan wakil ketua DPR.

Dikatakan Hidayat, proses pergantian Anis sudah dibahas di DPP PKS. Karena itu, Anis Matta sedang melakukan road show ke sejumlah daerah, antara lain Sumatera Utara. Upaya Anis mensosialisasikan jabatan barunya ke sejumlah daerah diharapkan rampung pada akhir pekan ini. Awal pekan depan, F-PKS bisa mengumumkan nama pengganti Anis.

Beredar kabar sejumlah kandidat akan menempati kursi wakil ketua DPR yang ditinggalkan Anis Matta. Antara lain,  Fahri Hamzah, Andi Rahmat, Zulkieflimansyah, Muhammad Sohibul Iman, dan Refrizal. Refrizal menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan partai. “Tunggulah sabar, kan DPP yang memutuskan. Nanti dipertimbangkan oleh DPP. Siapapun yang diputuskan adalah anggota DPR yang sudah memadai,” ujarnya singkat.

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso merasa kehilangan Anis Matta, sosok yang dia anggap memberikan warna dalam menjalankan tugas-tugas Wakil Ketua DPR. “Kamiharus ikhlaskan beliau untuk konsolidasi di intern partai. Nanti suratnya kalau sudah disampaikan akan kita proses dan minta persetujuan paripurna,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait