Bocah Transgender Berjuang Demi Toilet
Jeda

Bocah Transgender Berjuang Demi Toilet

Tercatat, 16 negara bagian di Amerika Serikat telah memiliki aturan tentang aspek perlindungan terhadap kalangan transgender.

Oleh:
RZK
Bacaan 2 Menit
Bocah Transgender Berjuang Demi Toilet
Hukumonline

Memperjuangkan keadilan memang bisa terkait dengan apa saja, mulai dari hal yang sepele hingga hal yang serius. Belum lama ini, di Amerika Serikat, sebuah keluarga berjuang demi memperoleh hak menggunakan toilet untuk sang anak. Selintas, mungkin anda berpikir kasus ini sangat sepele. Tetapi tunggu dulu! Jangan ambil kesimpulan prematur sebelum anda mendengar kisah lengkapnya.

Alkisah, terdapat sepasang suami-istri, Jeremy and Kathryn Mathis yang tinggal di Colorado, Amerika Serikat. Mereka dikaruniai lima anak, salah satunya bernama Coy Mathis. Dilansir www.abajournal.com dan www.nytimes.com, awalnya, Coy memang terlahir sebagai laki-laki. Namun, Jeremy dan Kathryn melihat ada gelagat kewanitaan pada diri Coy. Bahkan, menurut Kathryn, Coy yang kini berusia enam tahun seolah-olah berupaya keras ingin menunjukkan jati diri sebenarnya sebagai perempuan.

“Semakin jelas bahwa ini bukan sekadar (Coy) menyukai warna merah muda atau hal-hal kewanitaan lainnya. Dia terlihat berupaya keras ingin menunjukkan dirinya adalah perempuan,” ujar Kathryn.

Singkat cerita, Jeremy dan Kathryn akhirnya legowo mengakui kondisi Coy. Setelah berkonsultasi dengan dokter, kini Jeremy dan Kathryn menganggap Coy sebagai anak perempuan mereka. Perlakuan terhadap diri Coy pun mulai dibedakan, termasuk yang berkaitan dengan aktivitas sekolah.

Jeremy dan Kathryn secara resmi memberitahukan pihak Fountain-Fort Carson, tempat Coy sekolah, bahwa Coy adalah anak perempuan. Untuk itu, Jeremy dan Kathryn meminta pihak sekolah memperlakukan Coy sebagaimana layaknya anak perempuan. Perlakuan itu termasuk penggunaan toilet.

Makanya, Jeremy dan Kathryn meminta pihak sekolah agar Coy diizinkan menggunakan toilet perempuan. Permintaan ini awalnya dikabulkan, tetapi hanya bertahan satu tahun. Berdasarkan kebijakan sekolah terbaru, Coy tidak diperbolehkan lagi menggunakan toilet perempuan. Dia harus menggunakan toilet ‘netral’.

Berdasarkan penjelasan tertulis pengacara sekolah yang dikutip www.abajournal.com, alasan Coy dilarang menggunakan toilet perempuan karena Coy secara fisik sudah tumbuh laiknya seorang laki-laki. Kondisi ini dikhawatirkan akan membuat sejumlah orang tua murid tidak nyaman.

Tags: