Abraham Samad dan Adnan Pandu Melanggar Etik
Utama

Abraham Samad dan Adnan Pandu Melanggar Etik

Tindakan Abraham merusak moto yang digaungkan KPK, 'Berani Jujur itu Hebat'.

Oleh:
LEO WISNU SUSAPTO/M-15
Bacaan 2 Menit
Komite Etik menyampaikan hasil pemeriksaan. Foto: Inu
Komite Etik menyampaikan hasil pemeriksaan. Foto: Inu

Senyum mengembang di wajah Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja usai mendengar keputusan komite etik di aula kantor KPK, Rabu (3/4). Tapi, ketika diminta tanggapan akan putusan komite etik, lagi-lagi hanya senyum yang mereka berikan pada wartawan.

Komite etik dibentuk pimpinan KPK menjelang akhir Februari 2013. Tujuannya memeriksa dan menjatuhkan sanksi atas dugaan pelanggaran etik yang dilakukan pimpinan KPK terkait bocornya surat perintah penyidikan (sprindik) atas nama Anas Urbaningrum. Sebagai terperiksa satu adalah Abraham dan Adnan sebagai terperiksa dua.

Komite etik menyatakan dua hal. Pertama, pelaku pembocor sprindik adalah Sekretaris Abraham bernama Wiwin Suwandi. Kedua, Abraham maupun Adnan memang melanggar kode etik pimpinan KPK.

Terkait kebocoran sprindik, komite etik menguraikan fakta yang mereka temukan. Pada 7 Februari 2013 malam, Wiwin diperintahkan Abraham untuk menggandakan draf sprindik atas nama Anas Urbaningrum. Perintah itu dilaksanakan Wiwin dan menyerahkan satu eksemplar hasil copy draf sprindik hasil scanning pada Abraham, lalu sisanya dia simpan.

Tapi, tak hanya sekali Wiwin copy draf sprindik itu. Hasil copy kedua kali dia potret menggunakan kamera di Blakckberry pribadi kemudian dikirim pada wartawan ‘Tempo’  bernama Tri Suharman yang dia kenal baik di Makassar.

Selanjutnya, draf sprindik hasil scanning kedua, ditunjukkan Wiwin pada Tri Suharman dan Rudy Polycarpus, wartawan Media Indonesia. Setelah itu keduanya menulis Anas menjadi tersangka dengan memuat foto draf sprindik yang sudah ditandatangi Abraham tanpa nomor surat dan cap KPK.

Wiwin ternyata menjadi pegawai KPK karena diminta Abraham. Lalu, dia ditempatkan sebagai staf administrasi Abraham sejak awal 2012 kemudian menggantikan posisi sekretaris sebelumnya. Bahkan, Abraham tinggal serumah dengan Wiwin ketika bekerja di KPK.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait