Perbankan Diimbau Bantu UKM Peroleh Modal
Berita

Perbankan Diimbau Bantu UKM Peroleh Modal

Sektor industri kreatif dan wirausaha kerap kesulitan mengakses modal.

Oleh:
ADY
Bacaan 2 Menit
Perbankan Diimbau Bantu UKM Peroleh Modal
Hukumonline

Menakertrans Muhaimin Iskandar mengimbau perbankan nasional agar membantu pertumbuhan wirausaha dan industri kreatif. Bantuan itu dapat dilakukan dengan memberi kemudahan akses permodalan dengan suku bunga yang rendah. Untuk mewujudkan itu Muhaimin menyebut pemerintah terus mendorong komitmen perbankan untuk mendukung sektor industri tersebut.

Muhaimin mengatakan selama ini pemerintah menyadari pentingnya sektor wirausaha karena dapat memperluas lapangan dan kesempatan kerja baru. Selain meningkatkan kuantitas dan kualitas wirausaha, Muhaimin menyebut berbagai kendala yang dihadapi sektor itu juga harus dikikis bersama. Tentu saja dengan menggandeng pihak terkait dari tingkat pusat sampai daerah.

“Salah satu keluhan yang sering dilontarkan wirausaha adalah masih sedikitnya permodalan yang mudah dan cepat di dapat. Selain itu tingkat penetapan suku bunga yang dirasa tinggi masih menjadi kendala dalam perkembangan wirausaha,” kata Muhaimin di Jakarta, Kamis (4/4).

Oleh karena itu Muhaimin menegaskan, akses wirausaha ke perbankan dan permodalan harus dipermudah untuk menambah bantuan fasilitasi dari sektor-sektor pemerintah. Kemudian, melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang selama ini telah berjalan.

Muhaimin mencatat jumlah wirausaha saat ini jumlahnya 0,24 persen dari jumlah penduduk atau 570.339 orang. Padahal, untuk mencapai sebuah negara yang sejahtera jumlah wirausaha yang dibutuhkan minimal 2 persen dari jumlah penduduk. “Untuk mencapai jumlah ideal, kita masih butuh tambahan sekitar 4,18 juta wirausaha, sehingga target ideal jumlah wirausaha sebanyak 4,75 juta wirausaha dapat tercapai dalam waktu tidak terlalu lama,” ujarnya.

Dalam mendorong percepatan pengembangan wirausaha Muhaimin menawarkan lintas kementerian, lembaga, swasta, masyarakat umum memanfaatkan balai latihan kerja (BLK). Menurutnya, di tempat pelatihan itu dapat digelar pelatihan keterampilan berwirausaha berbasis kompetensi.

Sejalan dengan itu Muhaimin berharap semua jenis pelatihan yang digelar balai pelatihan baik yang dimiliki pemerintah atau swasta merancang agar pasca pelatihan itu pesertanya dapat langsung memperaktikan ilmu yang diperoleh dan menjadi pelaku usaha. Dia mengatakan hal itu dapat dilakukan dengan membenahi kurikulum pelatihan dan pelatih (instruktur) yang kompeten. ”serta praktik kerja yang terus menerus dimonitor dan di-follow up sehingga kemajuan pelatihannya terukur,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags: