Menindaklanjuti putusan pailit Pengadilan Niaga Jakarta, Januari 2013 lalu, Bank Muamalat berencana menggelar pelelangan asetPT Metro Batavia (Batavia Air). Acara pelelangan yang telah diumumkan di media massa itu dijadwalkan akan digelar Kamis, 16 Mei 2013. Belum juga digelar, rencana pelelangan ini ditentang oleh karyawan Batavia Air.
Dalam siaran pers, Jumat (10/5), karyawan Batavia Air mengaku kaget mendengar kabar rencana pelelangan karena rencana tersebut ditetapkan tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan para kreditur preveren dan kurator.
Nilai/harga yang akan dilelang juga tidak pernah dirapatkan bersama dengan para kreditur preveren dan kurator sehingga nilai jualnya berpotensi menyusut. Akibatnya, hak-hak para karyawan terancam tidak akan terbayarkan.
”Berdasarkan hal-hal tersebut, kami meminta kepada Pimpinan PT Bank Mualamat Indonesia Tbk untuk melakukan pertemuan dengan kami selambatnya pada hari Jum’at, 10 Mei 2012 agar kami mendapatkan jaminan secara resmi bahwa dari hasil penjualan aset disisihkan untuk pembayaran hak-hak karyawan. Pertemuan dengan kami akan lebih baik dihadiri oleh kurator dan hakim pengawas,” demikian tuntutan karyawan Batavia Air dalam siaras pers.
Apabila tuntutan itu tidak dipenuhi, karyawan Batavia Air mengancam akan melakukan beberapa tindakan. Diantaranya, pada 13 Mei nanti, 600 karyawan Batavia Air akan melakukan aksi blokir Jalan Sudirman dan akses masuk ke Bank Muamalat sampai ada jaminan tertulis mengenai pembayaran hak-hak karyawan dari pelelangan aset. Atau melakukan permohonan pembatalan lelang aset batavia yang dilakukan secara sepihak ke Pengadilan Niaga.