Nenek 70 Tahun Ikut Ujian Advokat
Jeda

Nenek 70 Tahun Ikut Ujian Advokat

Diuntungkan karena tidak ada batas usia maksimum untuk menjadi advokat.

Oleh:
RZK
Bacaan 2 Menit
Sandra Wilson. Foto: www.heraldnews.com
Sandra Wilson. Foto: www.heraldnews.com

Apa yang akan anda lakukan ketika nanti menginjak usia 70 tahun? Bermain dengan cucu, melakukan kegiatan sosial, atau sekadar bersantai di rumah menikmati masa pensiun. Bagi anda, mungkin inilah jawaban lazim atas pertanyaan di atas, namun tidak demikian halnya Sandra Wilson.

Di usianya yang sudah terbilang senja, Sandra justru tengah sibuk menyiapkan diri menghadapi ujian advokat. Ya, sebagaimana dilansir www.newsherald.com, Sandra yang baru saja merayakan ulang tahun pernikahan ke-50 ini akan mengikuti ujian advokat di Panama City, Florida, Amerika Serikat (AS) demi mewujudkan mimpinya menjadi pengacara untuk kasus-kasus anak. “Saya cinta hukum,” ujarnya.

Ditegaskan Sandra, dirinya berhasrat ingin menjadi pengacara bukan karena faktor materi. Sandra mengatakan dirinya hanya ingin mengabdikan ilmu dan gelar yang diraihnya untuk kepentingan publik. Makanya, Sandra sangat berharap dapat lulus ujian nanti sehingga dapat memulai karier sebagai pengacara.

Sandra baru saja merengkuh gelar sarjana hukum dari Faulkner University, Alabama. Sebelumnya, pada tahun 2009, Sandra lulus dari Florida State University (FSU). Selama kuliah di FSU, Sandra sering menulis makalah tentang hukum. Kala itu, teman-teman sekelasnya banyak yang melanjutkan studi ke jurusan hukum, sementara Sandra hanya berandai-andai dapat mengikuti jejak mereka.

Belakangan, Sandra sadar bahwa mimpi kuliah jurusan hukum tidak mustahil. Apalagi, Sandra dapat dikatakan beruntung karena sang suami, Steve Wilson mendukung penuh. “Kalau dia ingin meraih mimpinya, saya siap mendukung sampai kapanpun,” kata Steve menegaskan dukungannya.

Sandra layak disebut ‘wanita beruntung’ bukan hanya karena dia memiliki suami yang selalu siap mendukung. Lebih dari itu, Sandra beruntung karena tidak ada regulasi yang menghalangi dirinya untuk menjadi pengacara. Bandingkan dengan pengalaman Stephen A Baccus, sekira 25 tahun silam.

Stephen dikenal sebagai salah satu ‘Bocah Ajaib’ di AS karena dia lulus dari Fakultas Hukum University of Miami saat berusia 16 tahun. Begitu lulus, Stephen ingin langsung mengikuti ujian advokat, tetapi terhalang dua alasan. Pertama, Stephen belum berusia 18 tahun ketika mulai belajar di fakultas hukum. Kedua, Stephen belum berusia 21 tahun ketika ingin mengikuti ujian advokat.

Merasa terhambat, Stephen melawan. Dia menggugat aturan pembatasan usia minimum itu. Dalam gugatan, Stephen berargumen aturan pembatasan usia minimum menjadi advokat bertentangan dengan prinsip perlakuan setara sebagaimana diatur dalam Amandemen ke-14, Konstitusi AS.

Singkat cerita, hakim dalam putusannya hanya mengabulkan gugatan Stephen terkait batas usia minimum untuk menjadi mahasiswa fakultas hukum. Menurut hakim, kelulusan Stephen dari Fakultas Hukum University of Miami tetap sah, meskipun dia masuk ke kampus itu saat berusia 14 tahun. Sementara, terkait pembatasan usia minimum untuk mengikuti ujian advokat, hakim tetap menyatakan aturan tersebut berlaku.

Sumber:
www.abajournal.com
www.newsherald.com

Tags: