Toar Palilingan:
Pola Pikir Mahasiswa Hukum Daerah Perlu Diubah
Profil

Toar Palilingan:
Pola Pikir Mahasiswa Hukum Daerah Perlu Diubah

Jangan hanya mengandalkan orang tua. Harus berani melihat peluang.

Oleh:
ASH
Bacaan 2 Menit
Foto: Dok Pribadi
Foto: Dok Pribadi

Kehidupan seorang Toar Palilingan amatlah unik. PengajarHukum Tata Negara di Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Manado Sulawesi Utara (Sulut)ini cukup dikenal sebagai pengamat hukum dan pemerintahan di Sulawesi Utara. Media lokal, seperti Tribun Manado pernah mewawancarainya terkait isu hukum dan pemerintahan di Sulut.

Terlahir dari pasangan Dr. FN Palilingan danDra. YC. Pangemanan, Toar memang terlahir dari keluarga pendidik. Sang ayah merupakan mantan Rektor Unsrat sedangkan ibunya seorang dosen di universitas yang sama.

Makanya, selepas tamat pendidikan S-1 Ilmu Hukum di Unsrat pada pada Januari 1986, tak pikir panjang setahun kemudian, Toar muda langsung memilih profesi sebagai dosen. Tak hanya itu, istrinya sendiri Cilia Damopolii (almh) juga seorang dosen hukum pidana di Fakultas Hukum (FH) Unsrat.

“Pilihan profesi dosen mengikuti jejak kedua orang tua,” kata Toar saat berbicang dengan hukumonline, Rabu (3/7) di Manado.

Pria kelahiran Malang 53 tahun lalu itu menamatkan pendidikan S2-nya di FH Unsrat pada 2008 dengan spesialisasi hukum tata negara. Ternyata, pilihan menekuni hukum tata negara merupakan pilihan tepat. Soalnya, selain sebagai dosen dia kerap diminta menjadi tenaga ahli di pemerintah provinsi/kabupaten/kota dan DPRD kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Utara.

“Saya sering diminta untuk membantu menyusun kebijakan-kebijakan daerah, termasuk menyusun rancangan peraturan daerah (perda),” tutur pria yang tercatat sebagai Ketua Kajian Otonomi Daerah dan Kawasan Perbatasan FH Unsrat ini.

Kiprahnya menjadi dosen selama hampir 26 tahun, Toar mengungkapkan kegundahannya terhadap fenomena mahasiswa hukum yang ada di Manado. Dia menilai jika membandingkan mahasiswa hukum daerah khususnya yang ada di Manado masih tertinggal dengan mahasiswa hukum di pulau Jawa. Dinamika mahasiswa hukum di Sulawesi Utara, dianggap tidak menantang.

Tags: