Menakertrans Muhaimin Iskandar, mengimbau mahasiswa dan mahasiswi mempersiapkan diri menghadapi Asean Economic Community (AEC) pada 2015. Salah satunya dengan meningkatkan kompetensi kerja. Jika hal itu tidak dilakukan, Muhaimin khawatir lulusan perguruan tinggi di Indonesia sulit berkompetisi dengan pencari kerja lain dari negara Asean.
“Lulusan perguruan tinggi harus melengkapi dirinya dengan keterampilan dan kompetensi kerja yang siap pakai. SDM Indonesia yang berkualitas, kompeten dan berdaya saing tinggi merupakan syarat wajib agar bisa bersaing secara sehat dengan tenaga kerja dari negara-negara lain, “kata Muhaimin usai memberikan ceramah dalam kegiatan ospek di IAIN Raden Fatah, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (27/8).
Walau begitu Muhaimin menyadari selama ini mahasiswa menghadapi tantangan yang berkaitan dengan link and match antara dunia pendidikan dengan pasar kerja. Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah sistem pendidikan dan pelatihan (diklat) yang ada belum optimal bersinergi dengan pasar kerja. Padahal, pesatnya perkembangan teknologi dan kompleksitas dunia modern menuntut keterampilan yang spesifik dalam bekerja.
Bagi Muhaimin, persoalan itu dapat diminimalisir dengan cara membekali mahasiswa lewat program pemagangan atau pelatihan langsung di tempat kerja. Sinergisitas antara dunia pendidikan dan pasar kerja menurutnya harus dilakukan. Sebab, pendidikan berperan memberi pengetahuan dan pelatihan berfungsi mengembangkan kompetensi individu agar sesuai dengan pasar kerja.