Erga Omnes:
Forum Diskusi Hukum Internasional di Dunia Maya
Komunitas

Erga Omnes:
Forum Diskusi Hukum Internasional di Dunia Maya

Pertemuan antara praktisi hukum internasional dan ‘orang-orang’ teori.

Oleh:
ALI
Bacaan 2 Menit
Halaman grup Facebook Erga Omnes. Foto: www.facebook.com
Halaman grup Facebook Erga Omnes. Foto: www.facebook.com

Anda tertarik dan meminati isu-isu hukum internasional? Atau Anda ingin bertukar pikiran dengan orang-orang yang juga meminati isu ini? Jika jawabannya ya, forum diskusi di media sosial Facebook, bernama ‘Erga Omnes’ mungkin salah satu tempat yang pas buat anda.

Damos Dumoli Agusman, salah satu penggagas grup Erga Omnes ini, menjelaskan Erga Omnes adalah konsep yang terkenal dalam hukum internasional yang menerobos persetujuan negara. “Dia harus berlaku dengan atau tanpa persetujuan negara. Misalnya, hak asasi manusia,” ujarnya, di Bandung, Kamis (26/9).

Pria yang menjabat sebagai Konsul Jenderal RI di Frankfrut, Jerman, ini menuturkan forum diskusi online ini digagas untuk orang-orang yang ingin bertukar ilmu seputar hukum internasional. “Salah satu yang menginspirasi ide ini karena hukum internasional dipahami secara beragam-ragam di level domestik,” jelasnya.

Damos menggagas forum diskusi online ini sejak setahun lalu. “Yang menggagas ide ini adalah saya dan Pak Kadir (Abdul Kadir Jailani,-red), direktur perjanjian internasional di Kemlu. Dulu, saya menjabat di situ,” ungkapnya. 

Di tahap awal, dua pejabat di Kemlu ini mencoba mengumpulkan dan meng-invite orang-orang yang mempunyai minat terhadap hukum internasional via facebook dan mengajak mereka untuk berdiskusi terkait isu-isu aktual. Hingga saat ini, anggota grup Erga Omnes ini berjumlah 227 akun facebook (per 1 Oktober 2013).

Damos mengatakan kini semua anggota grup bisa mengundang teman-temannya yang berminat terhadap isu hukum internasional tersebut. Uniknya, meski penggagas tak mengarahkan siapa saja yang boleh diundang, para anggota sudah paham siapa saja teman-temannya yang berminat untuk bergabung dalam forum ini.

“Masing-masing bisa mengundang mereka yang tertarik dengan isu ini. Dari behavior teman-teman mengundang itu sangat selektif, tak sembarangan. Ternyata otomatis. Kita tak arahkan. Ada orang yang di-invite dan tak tertarik, lalu dia keluar. Alasannya bisa karena too technic, or too legal,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags: