Tim Badan Narkotika Nasional mengambil sebanyak 3 cc darah dari Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar untuk dibandingkan dengan DNA yang teridentifikasi dari lintingan ganja yang ditemukan di ruang kerja Akil.
"Jadi hari ini Badan Narkotika Nasional mengambil sampel darah dari Pak AM (Akil Mochtar) untuk diperiksa DNA-nya," kata Kabag Humas BNN Sumirat Dwiyanto, sesaat keluar dari Gedung KPK di Jakarta, Senin.
Sumirat mengatakan hasil tes DNA terhadap Akil akan dibandingkan dengan DNA yang teridentifikasi dari lintingan ganja yang ditemukan oleh Tim Penyidik KPK di ruang kerja Akil saat melakukan penggeledahan, Kamis (3/10) silam.
Sebelumnya lintingan ganja tersebut diperiksa. Dari hasil laboratorium DNA Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Mabes Polri ditemukan ada DNA manusia.
"Sekarang kita ambil sampel DNA dari beliau sebagai pembanding. Pembandingnya karena kebetulan barang itu ditemukan diruang kerja beliau makanya yang pertama diambil adalah dari pak AM," jelas Sumirat.
Tim BNN mengambil sebanyak 3 cc darah dari Akil yang kemudian akan langsung diserahkan kepada laboratorium DNA Pusdokkes Mabes Polri.
"Informasinya kalau dari darah segar itu kurang lebih 2 atau 3 hari sudah didapatkan hasilnya," ujar Sumirat.
Ia menambahkan hasil DNA nantinya berdasarkan kecocokan bukan negatif atau positif.
"Kalau 'match' (cocok) yang pasti pernah bersentuhan dengan barang tersebut," tutur Sumirat.
Setelah tim penyidik KPK menciduk Akil di rumah dinasnya di kompleks Widya Chandra III No 7 dan menetapkannya sebagai tersangka penerima suap terkait dua kasus sengketa pilkada di MK, ruang kerja mantan advokat itu langsung digeledah.
Dari hasil penggeledahan yang berlangsung hampir sembilan jam mulai Kamis (3/10) pukul 17.00 WIB hingga Jumat (4/10) dini hari pukul 01.40 WIB, penyidik KPK menemukan narkoba jenis ganja dan jenis sabu yang dikemas dalam bentuk pil.
Info Hukum