Pernyataan Sutarman tentang pemberantasan korupsi saat menjalani fit and proper test calon Kapolri baru di DPR mendapat apresiasi dari kalangan LSM. Dalam siaran pers yang diterima hukumonline, Selasa (29/10), Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Jaringan Anti Korupsi DI Yogyakarta menyatakan pernyataan Sutarman harus segera dibuktikan.
Terkait hal itu, ICW-Jaringan Anti Korupsi DI Yogyakarta menyodorkan tiga rekomendasi konkret kepada Sutarman untuk menunjukkan keseriusan dalam pemberantasan korupsi.Rekomendasi pertama adalah melakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala atas kinerja jajaran di Kepolisian (Mabes Polri-Polda-Polres) dalam dalam penanganan kasus korupsi.
Rekomendasi kedua, Sutarman diminta mencopot jabatan Kapolda dan Kapolres yang gagal atau tidak serius dalam pemberantasan korupsi. Pasca pemantauan dan evaluasi, Kapolri sebaiknya mengumumkan kepada publik tentang kinerja secara keseluruhan jajaran Polri dalam penanganan kasus korupsi.
Rekomendasi ketiga, Sutarman diimbau untuk memperkuat kerjasama dengan KPK. Fungsi koordinasi antara Kepolisian dan Kejaksaan dalam penanganan kasus korupsi yang berjalan selama ini seharusnya dapat lebih ditingkatkan dimasa mendatang.
“Sedapat mungkin tidak perlu terjadi lagi gesekan antar dua institusi ini seperti tragedi “Cicak vs Buaya” atau perebutan penanganan kasus korupsi seperti halnya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM.”