Lawyer-Rocker Sukses Goyang Rolling Stone Cafe
Jeda

Lawyer-Rocker Sukses Goyang Rolling Stone Cafe

FHUI disebut sebagai gudangnya pemusik.

Oleh:
HRS
Bacaan 2 Menit
Konser Indonesia Keren di Rolling Stone Cafe (kiri-kanan), Stephan Santoso (Gitaris Musikimia), Kadri (Lead Vocal KadriJimmoSoundscape), Kikan, Lilo Kla Project, Fadli (vokalis Musikimia), Jimmo (Lead Vocal KadriJimmoSoundscape), dan Rindra (bassis Musikimia). Jakarta (29/01). Foto: RES
Konser Indonesia Keren di Rolling Stone Cafe (kiri-kanan), Stephan Santoso (Gitaris Musikimia), Kadri (Lead Vocal KadriJimmoSoundscape), Kikan, Lilo Kla Project, Fadli (vokalis Musikimia), Jimmo (Lead Vocal KadriJimmoSoundscape), dan Rindra (bassis Musikimia). Jakarta (29/01). Foto: RES
Ratusan pengunjung menyemut memadati Rolling Stone Cafe. Kebanyakan mereka merupakan pekerja dan berlatar belakang pendidikan hukum. Maklum saja, malam itu, seorang rocker yang juga berprofesi sebagai lawyer Mohamad Kadri sedang memiliki sebuah gawean, konser yang bertema kebangsaan. 

Kadri dan kawan-kawan pun sukses menghibur para pengunjung dengan lagu-lagu yang dibawakannya.

Bersama dengan Band KadriJimmoSoundscape, pendiri kantor hukum Arfidea Kadri Sahetapy-Engel Tisnadisastra (AKSET) itu sukses menyihir para pengunjung dengan lagu-lagunya. Hentakan lagu-lagu KadriJimmoSoundscape penuh energik dan tak kuasa membendung para penonton turut melafalkan lirik-lirik lagu tersebut. Misalnya, lagu-lagu seperti “Indonesia Memang Hebat”, “Presiden”, “Gantung”, “Srikandi” dan sebagainya. 

Sukses memanaskan penonton, giliran Kikan yang menghibur penonton. “Gebyar-Gebyar” menjadi pilihan eks vokalis band Cokelat itu sebagai lagu pembuka untuk menyapa penonton. Mungkin untuk menyesuaikan tema kebangsaan konser itu. Pilihan ini tak salah. Lagu ciptaan Gombloh itu turut membakar semangat para penonton.

Kikan juga menyanyikan lagu-lagu populernya seperti “Luka Lama” dan “Karma”. “Dalam itu dalaaamm...” teriak para penonton. Celotehan lainnya “Sakiitttt....pedihhh ituuu”. Dan Kikan hanya tersenyum menanggapi teriakan-teriakan penonton. Dan lagu “Bendera” adalah puncak histeris penonton dalam menyambut Kikan di atas panggung tersebut.

Applause penonton semakin menggema ketika Band Musikimia, yang digawangi oleh eks punggawa Band Padi muncul ke panggung. Dengan aransemen nan apik, Fadly, Rindra, dan Yoyo memberikan penonton lagu-lagu terbaiknya, di antara adalah “Kolam Susu”, “Rumah Kita”, “Ini Darahku”, dan “Sahabat Selamanya”. Dapat ditebak, penonton selalu memberikan teriakan dan tepukan yang sangat meriah setiap Musikimia usai membawakan setiap lagunya.

Kehadiran Rindra membuat nuansa hukum di konser semakin kuat. Ya, Rindra, sang bassist, merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

Komentar Penonton
Salah seorang penonton yang hadir pada konser itu adalah Executive General Manager & Country Head Intrepid, Tony Wenas. Pentolan Band Solid 80 ini memuji selera musik Kadri. “Dari segi musiknya, Kadri itu punya selera musik yang bagus, bukan seperti kacang gorenglah dan lagu favorit saya adalah Presiden,” tutur Tony di sela-sela konser, Rabu malam (29/1).

Tony yang juga lulusan FHUI seperti Kadri juga mengatakan kampusnya itu memang gudang pemusik. Ia menyebut beberapa Band dan musisi yang dilahirkan dari FHUI. Misalnya, The Makara, Solid 80, Elfonda Mekel alias Once, dan Kadri.

Berdasarkan catatan hukumonline, mantan Dekan FHUI Prof Safri Nugraha juga dikenal sebagai penikmat musik. Dia meninggal usai nge-band dengan sejumlah rekan-rekannya.

“Fakultas Hukum UI adalah fakultas hukum yang terhebat dari soal musiknya,” pungkasnya.

Kadri selaku penggagas konser ini mengaku senang dengan terselenggaranya konser tersebut. Ia gembira dengan kehadiran banyak “anak hukum”, pengacara, dan alumni FHUI yang hadir ke acaranya itu. Apalagi, sejumlah artis juga turut memeriahkan konser tersebut.

“Mereka memang band-band yang mainstream, tapi mereka punya idealisme,” tuturnya.

Kadri mengatakan tema yang diusung memang bukanlah tema mainstream. Ia melihat tema kebangsaan adalah tema yang menarik. Selain kebangsaan, ia mengatakan tema-tema yang menyentuh aspek kemanusiaan adalah tema lain yang juga menarik untuk terus dikibarkan di blantika musik Indonesia.

Selain memikirkan tema, Kadri juga tengah mempersiapkan lagu-lagu bertema non-mainstream lainnya, seperti aborsi dan jera pada korupsi. “Untuk “Jera Korupsi”, ini bercerita tentang anak yang orang tuanya seorang koruptor,” pungkasnya.
Tags:

Berita Terkait