Kongres Nasional KAI Belum Hasilkan Presiden Baru
Berita

Kongres Nasional KAI Belum Hasilkan Presiden Baru

Calon presiden pertahana Indra Sahnun Lubis sementara memimpin perolehan suara.

Oleh:
CR-16
Bacaan 2 Menit
Foto: budimansudharma.com
Foto: budimansudharma.com
Kongres Nasional II yang digelar Kongres Advokat Indonesia (KAI) di Palembang, Sumatera Selatan, akhir pekan silam (25-27/4) gagal memilih presiden baru. Padahal, pemilihan presiden merupakan salah satu agenda utama Kongres Nasional.

Ketua Panitia Pelaksana Sitor Situmorang menjelaskan pemilihan presiden belum dirampungkan karena dari beberapa kandidat yang maju, tidak ada satupun yang perolehan suaranya mencapai 50 persen plus satu. Makanya, panitia memutuskan akan menggelar pemilihan presiden putaran kedua di Jakarta.

“Ada dua orang (kandidat) yang masuk dalam putaran kedua, Indra Sahnun Lubis dengan perolehan suara 306 dan Tjoetjoe Sanjaya dengan perolehan suara 151 suara,” ujar Sitor kepada hukumonline, Senin (28/4).

Terdapat lima kandidat yang bertarung dalam bursa pemilihan presiden di Kongres Nasional II. Mereka adalah Indra Sahnun Lubis (306 suara), Tjoetjoe Sanjaya (151 suara), Sahala Siahaan (108 suara), Eggi Sudjana (59 suara), dan Partahi Sihombing (18 suara).         

Dikatakan Sitor, meskipun mendapatkan perolehan suara tinggi, Indra sebagai calon presiden pertahana (incumbent) tidak otomatis menang. Pasalnya, lanjut dia, pemilihan suara Presiden KAI menggunakan mekanisme one man one vote dan minimal perolehan suara 50 persen plus satu bagi kandidat untuk melaju langsung satu putaran.

“Jumlah peserta yang punya hak itu sebenarnya 700 sekian, tapi pada waktu pemilihan peserta rapat hanya 638 orang. Jadi, kita ambil 50 persen plus satu dari itu,” Sitor memaparkan.

Sejauh ini, menurut Sitor, waktu dan tempat penyelenggaraan pemilihan Presiden KAI putaran kedua belum ditentukan. Hanya saja, Kongres Nasional lanjutan itu dipastikan akan digelar di DKI Jakarta. Sitor mengatakan rapat akhir pekan ini akan memutuskan kapan dan dimana Kongres Nasional lanjutan akan digelar.

Insiden Pengeroyokan
Selain belum terpilihnya presiden, Kongres Nasional II KAI juga sempat diwarnai insiden pengeroyokan. Diceritakan Sitor, insiden pengeroyokan terjadi karena seorang pengawal pribadi Indra Sahnun Lubis bernama Ramli Naraha mencoba melindungi bosnya di saat acara kongres memanas. Naas, Ramli justru menjadi korban pengeroyokan oleh sekitar 30 orang.

“Pada waktu itu, dia (Ramli, red) sebagai ajudan ngerasa bosnya terancam, orang datang ke depan (ke arah Indra-red) lari-lari sambil membentak-bentak jadi dia mencoba mengamankan. Tetapi orang-orang malah menuduh dia penyusup,” tutur Sitor.

Sitor menduga insiden pengeroyokan terjadi karena ada kubu-kubu tertentu yang sengaja melakukan provokasi. Menurut Sitor, terdapat lima kubu yang ‘bermain’, namun dia enggan menyebutkan lebih detail siapa kubu-kubu tersebut.

“Orang mengkipas dan memanas-manasi situasi, ada lima kubu yang bermain di sini. Saya tidak bisa bilang kubu yang mana menyebabkan ricuh, tapi yang jadi korban ya kubunya bang Indra,” jelas Sitor.

Sebagai Ketua Panitia, Sitor mengaku sebenarnya sudah memprediksi bakal adanya kericuhan tersebut. Makanya, panitia berkoordinasi dengan Kepolisian, sehingga diturunkan satu kompi polisi untuk berjaga-jaga. “Tapi beringasnya para peserta ini waduh bukan main. Tapi setelah itu sudah tidak ada lagi (kericuhan), karena saya perkuat lagi keamanan dengan menambah satu kompi polisi lagi,” ujarnya.
Tags:

Berita Terkait