Prabowo Hobi Menembak, Jokowi “Tak Ada” Moto Hidup
Berita

Prabowo Hobi Menembak, Jokowi “Tak Ada” Moto Hidup

Masing-masing capres 'adu' jumlah penghargaan yang mereka terima.

Oleh:
ALI
Bacaan 2 Menit
Foto: RES
Foto: RES
Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah resmi didaftarkan sebagai calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) Republik Indonesia 2014-2019 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sesuai aturan, dua pasang calon ini wajibkan melampirkan biodata mereka ke KPU.

Dalam biodatanya yang dipublikasikan di laman www.kpu.go.id, Prabowo menulis salah satu hobinya menembak, sedangkan Jokowi membiarkan kolom moto hidupnya kosong melompong. 

Prabowo mengaku memiliki empat macam hobi, yakni membaca, berkuda, berenang, dan menembak. “Siapa berani, menang!” demikian tulis pria 62 tahun ini di dalam kolom moto hidupnya.  

Lebih lanjut, Prabowo juga membeberkan riwayat pendidikannya yang sebagian besar dihabiskannya di luar negeri. Sejak sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA), Prabowo sudah ‘melanglang buana’ di sejumlah negara dalam kurun waktu 1960-1967. Ia menyelesaikan SD-nya di Kuala Lumpur (Malaysia), SMP di Zurich (Swiss), dan SMA di London (Inggris).

Prabowo baru kembali ke Indonesia setelah diterima di Akademi Militer Nasional, Magelang pada 1970, dan kemudian lulus pada 1974. Selain itu, ia juga aktif mengikuti pendidikan informal yang berkaitan kemiliteran di Jerman dan Amerika Serikat.

Layaknya biodata secara umum, Prabowo juga memaparkan riwayat pekerjaannya. Di karier militernya, Prabowo memulainya sebagai komandan peleton pada 1976 hingga Panglima KOSTRAD pada 1998. Di dunia bisnis, bapak satu anak ini pernah menjabat sebagai Presiden/CEO PT Kertas Nusantara. Hingga kini, Prabowo masih menjabat sebagai Presiden/CEO PT Nusantara Energy dan Komisaris Utama PT Tidar Kerinci Agung sejak 2002.

Pengalaman organisasi Prabowo juga beragam. Saat ini, ia memimpin sejumlah organisasi. Yakni, Ketua Yayasan Pendidikan Kebangsaan (sejak 2001), Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani (sejak 2004), Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (sejak 2004), Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (sejak 2008), dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra (sejak 2008).

Prabowo juga telah menulis dua buku, yakni “Membangun Kembali Indonesia Raya” (terbit 2009) dan “Surat untuk Sahabat” berisi kumpulan 10 surat yang ia kirim kepada jutaan orang yang tergabung dalam jaringan facebook miliknya (terbit 2013).

Tak ketinggalan, capres yang diusung Partai Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PPP, dan PBB ini juga menampilkan sejumlah penghargaan yang berhasil digondolnya. Yakni, tujuh penghargaan yang diberikan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dan penghargaan “The First Class The Padlin Medal Ops Honor” dari Pemerintah Kamboja.

Meski cukup banyak menulis moto, riwayat pendidikan dan riwayat pekerjaan, mantan Menantu Presiden Soeharto ini “irit tinta” ketika berbicara keluarga. Pria yang berstatus cerai ini hanya menulis memiliki seorang anak bernama Ragowo Hediprasetyo di bagian keluarga dalam biodatanya.

Ayah Jokowi
Berbeda dengan Prabowo, dalam biodatanya, Jokowi tak mengumbar hobi dan moto hidupnya di dalam biodata resmi itu. Pria yang dicalonkan sebagai presiden oleh PDIP, PKB, Nasdem dan Hanura ini membiarkan kolom “moto hidup” dalam biodata kosong melompong. Ia juga tak mengisi kolom NPWP.

Bila Prabowo menghabiskan SD-SMA di luar negeri, Jokowi menamatkan sekolahnya di dalam negeri. Jokowi menyelesaikan SD hingga SMA di kota Solo, Jawa Tengah. Lulus SMA, Jokowi melanjutkan sekolah di Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta pada 1985. Selain itu, Jokowi juga tidak mengisi pendidikan informal yang diikutinya selama ini di dalam biodata.

Pengalaman kerja Jokowi juga tak terlalu banyak. Ia mengawali aktivitas kerjanya sebagai eksportir mebel. Lalu, terjun ke dunia politik, hingga menjabat sebagai Wali Kota Surakarta dua periode (2005-2010 dan 2010-2015) dan Gubernur DKI Jakarta (2012-2017).

Demikian pula dengan pengalaman organisasi. Jokowi hanya mencatat pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Pertambangan dan Energi KADIN Surakarta (1992-1996) dan Ketua ASMINDO Komda Surakarta (2002-2007). Jokowi juga tak mencantumkan publikasi yang pernah dia buat di biodata.

Meski begitu, Jokowi lumayan ‘mentereng’ ketika menulis sejumlah penghargaan yang pernah digondolnya. Setidaknya, ada 57 penghargaan diraihnya dari berbagai institusi, di antaranya dua kali “Bung Hatta Anti Corruption Award (2010 dan 2013)”, “Innovative Government Award (2010) dari Kemendagri, hingga Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama (2010) dari Presiden RI.

Jokowi juga cukup percaya diri mengenalkan keluarganya di dalam biodatanya tersebut. Selain menyebut keluarga intinya, istri bernama Hj Iriana, SE, MM dan tiga anak (Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep), Jokowi juga mengenalkan orangtua dan saudara-saudara kandungnya.

“Nama Ayah: Alm. Noto Mihardjo, Nama Ibu: Sujiatmi, dan Nama Saudara: 1. Iit Sriyantini; 2. Ida Yati; 3. Titik Relawati,” tulisnya dalam biodata tersebut.
Tags:

Berita Terkait