Todung: Gelar Profesor Lebih Berharga dari Ferrari
Berita

Todung: Gelar Profesor Lebih Berharga dari Ferrari

Buyung sebut Todung sebagai teladan.

Oleh:
CR-16
Bacaan 2 Menit
Todung Mulya Lubis. Foto: RES
Todung Mulya Lubis. Foto: RES

Todung Mulya Lubis bak mendapatkan durian runtuh dari Negeri Kangguru, Australia. Dalam dua kesempatan yang berbeda, Todung mendapat kabar mengejutkan sekaligus menyenangkan. Partner pada Lubis, Santosa, dan Maramis itu dianugerahi gelar Profesor dan Honoris Causa dari dua kampus Australia.

Gelar Profesor diterima Todung dari University of Melbourne. Melalui surat, Todung dikabarkan resmi menyandang gelar Profesor terhitung sejak 1 januari 2014. Lalu, gelar Honoris Causa diperoleh dari Murdoch University.

“Saya tidak tahu bagaimana prosesnya dan tidak pernah dikontak, tahu-tahu sebulan yang lalu saya dapat surat itu. Dan saya bilang Tuhan telah terlalu baik kepada saya,“ ujar Todung dalam acara syukuran, Selasa (17/6).

Atas gelar profesor yang diraihnya, Todung sebenarnya diminta datang ke University of Melbourne pada bulan Juli besok untuk menyampaikan pidato inagurasi. Namun, undangan tersebut tidak dapat dipenuhi Todung karena pada waktu yang hampir bersamaan, Indonesia akan menggelar Pemilu Presiden 2014. Pidato inagurasi pun ditunda hingga Mei 2015.

Sebelum menyampaikan pidato inagurasi, Agustus 2014 nanti, Todung akan berkunjung ke University of Melbourne dalam rangka public lecture. “Saya akan datang ke Melbourne karena mereka minta saya untuk menggambarkan agenda legal reform dari pemerintahan yang baru,” katanya.

Soal gelar Honoris Causa, Todung mendapat informasi dirinya terpilih karena dianggap sebagai pioneer dalam penulisan karya hak asasi manusia dan pejuang penegakan hukum pemberantasan korupsi. Murdoch University juga menilai Todung berjasa dalam melakukan reformasi hukum dan politik di Indonesia.

Todung mengaku bahagia dan bersyukur karena dipercaya untuk menyandang dua gelar akademik bergengsi itu. Bagi Todung, gelar Profesor dan Honoris Causa jauh lebih berarti dari harta benda, karena gelar-gelar yang diraihnya merupakan hasil dari ketulusan bekerja tanpa pamrih untuk kemanusian.

Tags:

Berita Terkait