Ini 50 Tips Sederhana Mempromosikan Firma Hukum (Bagian I)
Berita

Ini 50 Tips Sederhana Mempromosikan Firma Hukum (Bagian I)

Dari makan siang hingga aktif bersosial media.

Oleh:
MAR
Bacaan 2 Menit
Suasana pengambilan sumpah advokat. Foto: RES (ilustrasi).
Suasana pengambilan sumpah advokat. Foto: RES (ilustrasi).
Ada banyak jalan menuju Roma. Begitu pula ada banyak cara untuk mempromosikan firma hukum atau law firm. Anda tak perlu menghabiskan banyak uang untuk marketing atau harus selalu berlagak ramah atau menawan setiap saat untuk menarik banyak klien. Anda hanya perlu merumuskan ‘marketing plan’ yang fokus kepada aktivitas Anda, target audiens yang pas dan berlaku konsisten.

Sejumlah pengacara sukses di Amerika Serikat merangkum 50 tips bagaimana cara sederhana mempromosikan firma hukum kepada American Bar Association (ABA) Journal. Hukumonline akan memaparkan tips tersebut dalam tulisan berseri. Berikut adalah tips sederhana itu:

Pertama, beberapa pengacara percaya bahwa jika mereka melakukan pekerjaan dengan baik, maka klien akan otomatis datang kepada mereka. Itu merupakan anggapan yang salah. Ingatkanlah terus setiap orang terhadap hasil-hasil kerja Anda. Setiap orang (klien) perlu selalu diingatkan tentang keahlian dan prestasi Anda.

Kedua, sesibuk apapun Anda, coba atur makan siang atau ngopi bareng dengan beberapa orang yang bisa Anda jadikan sebagai calon referral seminggu sekali. Referral merupakan kerja sama saling memberikan referensi kepada klien. Misalnya, advokat pasar modal yang memberikan referensi kliennya ke advokat yang fokus di ketenagakerjaan ketika sedang mengalami masalah itu. Atau saling tukar referensi antara advokat atau notaris.

Cara makan siang atau ngopi bareng ini dinilai lebih baik daripada Anda hanya mengkontak referral Anda saat sedang sepi klien.

Ketiga, jika anda diundang untuk menghadiri resepsibisnis, tanya pada penyelenggara apakah Anda bisa ikut untuk memberi sambutan dalam acara tersebut. Karena kesempatan untuk memberikan sambutan, bisa digunakan untuk memperkenalkan diri Anda kepada orang-orang yang hadir.

Keempat, jika Anda memiliki blog yang terkait dengan praktik Anda, posting tulisan yang berisi informasi yang benar-benar berguna untuk menjaring klien. Lakukan secara rutin untuk menunjukkan seberapa kompeten Anda atau firma hukum Anda.

Kelima, jika kebanyakkan firma hukum akan mengirimkan kartu di hari-hari besar atau saat liburan, Anda dapat mengirimkan kartu di waktu yang berbeda. Tujuannya agar kartu yang Anda tidak tertumpuk di antara kartu–kartu dari firma lain yang juga mengirimkan kartu ucapan di hari besar. Tampil berbeda memberikan nilai lebih untuk anda.

Contohnya adalah Lucian Pera seorang pengacara dari sebuah firma hukum di daerah Memphis, Tennessee, Amerika Serikat. Ia mengirimkan klien dan calon kliennya kartu pada saat ulang tahun Elvis Presley. Pera memilih hari ulang tahun Evis karena raja pop itu identik dengan kota Memphis. Maklum, Elvis disemayamkan di kota ini.

"Untuk sejumlah orang yang biasa berbisnis dengan saya, ikatan saya dengan Memphis (kota di Tennessee, Amerika Serikat, red) adalah hal penting. Saya ingin saat mereka berpikir tentang Memphis mereka berpikir tentang saya," ujar Pera, yang juga menjabat sebagai bendahara ABA.

Jadi, coba cari apa yang khas dari daerah Anda. Kirimkan kartu ucapan mengenai kekhasan itu, sehingga ketika seseorang (calon klien) menghadapi masalah hukum di daerah itu, maka dia langsung berpikir menghubungi Anda.

Keenam, coba pikirkan tentang siapa yang menjadi target pasar Anda, dan siapa para pengambil keputusan dari target tersebut.

Ketujuh, ketika Anda bertemu dengan calon klien, fokus pada kebutuhannya yang mendesak, meskipun tidak ada hubungannya dengan praktik Anda. Mungkin kebutuhan yang mendesak orang itu adalah untuk menemukan seorang dokter gigi. Jika Anda mengenal seorang dokter gigi, Anda dapat segera menghubungkannya, maka orang tersebut kemungkinan akan lebih mengingat Anda ketika mereka memerlukan jasa yang sesuai dengan praktik Anda sebagai pengacara.

Kedelapan, atur acara makan malam sebulan sekali dengan teman sekelas (kuliah) di fakultas hukum dahulu. Coba undang teman-teman yang memiliki bidang praktik yang berbeda sehingga bisa membuka peluang untuk kerja sama referral (kerja sama untuk saling memberi refrensi kepada klien masing-masing).

Kesembilan, kembangkan rencana pemasaran terkait aktivitas yang Anda sukai. Jika Anda suka menulis, coba pertimbangkan untuk memulai sebuah buletin elektronik. Jika Anda lebih nyaman bekerja sama dengan orang-orang secara langsung, pertimbangkan untuk melakukan pekerjaan sukarela yang aktivitasnya mendukung praktik Anda.

Kesepuluh, fokus pada pengacara yang memiliki level yang sama dengan Anda atau yang seusia Anda ketika memilih orang-orang yang ingin Anda ajak kerja sama referral. Pengacara yang lebih berpengalaman biasanya sudah memiliki orang-orang yang mereka percaya untuk dijadikan refrensi saat menangani kasus.

Kesebelas, jangan memasarkan kepribadian yang berbeda dengan kepribadian Anda yang sebenarnya. Jadilah diri sendiri dan cari tahu cara terbaik untuk menampilkan diri Anda dengan cara yang menarik.

Kedua belas, Anda tidak perlu memberikan kartu nama ke setiap orang yang Anda temui di sebuah acara karena akan itu bisa mengganggu orang tersebut. Sebaliknya, mintalah kartu nama orang itu, lalu email dia mengenai kontak Anda sesudahnya. Cara ini akan membuat orang lebih mudah mengingat Anda.

Ketiga belas, iklankan diri Anda pada target yang tepat. Misalnya, pengacara yang menangani kasus-kasus kecelakaan akan mengirimkan surat advertising (iklan) kepada korban kecelakaan atau keluarganya.

Keempat belas, jika Anda berharap untuk disewa untuk kasus banding, baca dokumen dan cari tahu argumen terkait kasus itu. Bersiaplah untuk berbicara dengan para pihak tentang kasus tanpa mencatat.

Kelima belas, Anda juga bisa mnggunakan media sosial twitter untuk mempromosikan diri Anda. Caranya, Anda bisa memposting hal-hal mengenai hukum di akun Anda. ‘Berkicaulah’pada sekitar jam 1.00-3.00 siang untuk mendapat banyak klik. Anda dapat menjadwalkan tweet yang dikirim oleh layanan otomatis seperti HootSuite. Namun, sebaiknya jangan memposting twitter di jam-jam ketika Anda sedang menangani kasus. Karena klien bisa saja berpikir Anda sibuk twitteran saat sedang membela klien.

Bersambung……


Sumber: ABA Journal
Tags:

Berita Terkait