HPRP Juara Umum, AKSET Jawara Akustik
PPAKH XX

HPRP Juara Umum, AKSET Jawara Akustik

Medali emas cabang akustik menjadi satu-satunya medali yang diraih AKSET sebagai peserta undangan PPAKH XX.

Oleh:
CR-18
Bacaan 2 Menit
Tim HPRP berhasil menyabet Piala Juara Umum setelah berhasil mengumpulkan medali 4 emas, 2 perak, 1 perunggu. Foto: RES
Tim HPRP berhasil menyabet Piala Juara Umum setelah berhasil mengumpulkan medali 4 emas, 2 perak, 1 perunggu. Foto: RES
Delapan belas Oktober 2014, Pertandingan Persahabatan Antar Konsultan Hukum (PPAKH) edisi ke-20 resmi berakhir. Digelar di the Foundry No. 8, Kawasan SCBD Jakarta, acara penutupan digelar meriah dengan menampilkan band G-Pluck. Mengklaim sebagai band Beatles Indonesia, G-Pluck menghangatkan acara penutupan dengan tembang-tembang lawas milik band asal Liverpool, Inggris.

Acara penutupan juga menjadi pengukuhan Hanafiah Ponggawa and Partners (HPRP) sebagai sang Juara Umum. Sebagaimana telah diprediksi sebelumnya, dengan perolehan medali 4 emas, 2 perak, 1 perunggu, HPRP bahkan sudah berhak menyandang gelar juara umum sebelum PPAKH XX resmi berakhir.

“We are proud to be HPRP!” pekik para punggawa HPRP sesaat setelah menerima Piala Juara Umum PPAKH dalam acara penutupan, Sabtu (18/10).

Ini adalah kali keempat bagi HPRP menyabet gelar juara umum secara berturut-turut. Sebelumnya, HPRP menjadi jawara pada tahun 2011, 2012, dan 2013. Momen paling spesial bagi HPRP adalah ketika menjadi juara umum PPAKH di saat mereka menjadi panitia tuan rumah, tahun lalu.

Kepada hukumonline, salah seorang Associates dari HPRP, Omar Syarief Smith mengaku bangga menjadi juara umum, meskipun dia mengaku telah merasakan momen seperti ini sebelumnya, tiga kali. Menurut Omar, HPRP selalu menargetkan menjadi juara umum dalam setiap penyelenggaraan PPAKH, termasuk PPAKH tahun depan.

“Yang pasti perbanyak perolehan medali emas, yang hilang tahun ini direbut kembali. Sama rebut cabang lain sih. Iya kan?” ujar Omar seraya bertanya ke rekan-rekannya yang lain.

Menyambung Omar, Aditya Parlindungan Pratama Sitanggang mengatakan HPRP bisa menjadi juara umum karena skuad HPRP selalu berupaya melakukan yang terbaik. HPRP, lanjut dia, juga rajin latihan dan memaksimalkan potensi yang ada. Ada kalanya, kata Aditya, HPRP percaya diri akan sukses di satu cabang, tetapi ternyata gagal.

“Ada juga yang kayak “wow orang lain lebih jago”, tiba-tiba kita ada keberuntungan. Namanya pertandingan kan, bisa emas,” tutur Aditya.
Klasmen Akhir PPAKH XX
NoNama KantorEmasPerakPerunggu
1HPRPIIIIIII
2DNCIII
3ABNRIIIII
4HHPIIII
5AHPII
6AKHHI
7MKKI
8LGSI
9AKSETI
10BAHARIII
11HBTIIIII
12S&TIII
13M&TI
14SSEKII
15LSM
16MDC

Dalam acara penutupan, partisipan PPAKH XX bertarung dalam kompetisi akustik sebagai satu-satunya cabang yang belum dipertandingkan. Uniknya, untuk cabang ini, HPRP sebagai juara umum tidak mengirimkan wakilnya. Pihak HPRP berdalih kurang latihan sehingga memutuskan untuk tidak berpartisipasi.

Untuk kompetisi akustik, Arfidea Kadri Sahetapy-Engel Tisnadisastra (AKSET) berhasil menjadi yang terbaik. Dimotori sang Partner, Mohamad Kadri yang kebetulan juga musisi, AKSET berhasil menyisihkan partisipan PPAKH XX yang lain. Tim juri menilai AKSET layak menjadi Juara I karena penampilannya paling menghibur.

Untuk Juara II dan III masing diraih oleh Ali Budiarjo Nugroho Reksodiputro (ABNR) dan Hiswara Bunjamin dan Tanjung (HBT). 
Tags:

Berita Terkait