Presiden Minta Tim Fokus pada Evakuasi Penumpang AirAsia
Utama

Presiden Minta Tim Fokus pada Evakuasi Penumpang AirAsia

Tim DVI Polri langsung mengumpulkan arte mortem untuk identifikasi jenazah.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Presiden Jokowi berdialog dengan keluarga penumpang dan awak pesawat AirAsia QZ8501, di Bandara Juanda, Surabaya, Selasa (30/12). Foto: www.setkab.go.id
Presiden Jokowi berdialog dengan keluarga penumpang dan awak pesawat AirAsia QZ8501, di Bandara Juanda, Surabaya, Selasa (30/12). Foto: www.setkab.go.id
Dengan menumpang pesawat Hercules C-130 milik TNI AU, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung berangkat menuju lokasi yang diperkirakan menjadi tempat jatuhya pesawat AirAsia QZ 8501, di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12) sore. Dari Pangkalan Bun, Jokowi lalu bergegas melanjutkan perjalanan ke Bandara Juanda, Surabaya.

Setibanya di Surabaya, Jokowi mengadakan pertemuan dengan keluarga penumpang dan awak pesawat AirAsia QZ 8501 di ruang Crisis Center. Seraya menyalami satu per satu keluarga penumpang dan awak pesawat, Jokowi menyampaikan atas musibah yang terjadi.

“Untuk seluruh keluarga penumpang dan  awak pesawat sekali lagi saya turut merasakan kehilangan atas musibah ini,” kata Jokowi lirih.

Didampingi Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto, kepada awak media, Jokowi mengatakan pencarian besar-besaran di lokasi tempat jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 akan dimulai Rabu (31/12), pagi. Pencarian akan mengerahkan semua sumber daya yang ada, baik itu melalui laut maupun udara.

“Saya sudah memerintahkan kepada Basarnas untuk melakukan operasi gabungan untuk mencari, baik pesawatnya maupun penumpang dan seluruh awak pesawat,” kata Jokowi sebagaimana diwartakan www.setkab.go.id.yang didampingi Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.

Jokowi menegaskan, ia juga telah memerintahkan tim untuk fokus lebih dahulu dalam rangka evakuasi penumpang dan awak pesawat. “Kita akan fokus pada evakuasi secepat-cepatnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Basarnas, TNI, Polri, kepada seluruh relawan dan masyarakat nelayan atas dukungan yang diberikan dalam rangka pencarian pesawat beserta seluruh penumpang dan awak.

“Tentu saja, terima kasih saya ucapkan juga kepada negara-negara sahabat yang telah juga ikut membantu dalam pencarian, dari Singapura, Malaysia, Australia,” kata Jokowi yang didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Dalam rangka pencarian penumpang dan awak pesawat AirAsia QZ 8501, Badan SAR Nasional siap menerjunkan 21 penyelam. Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo mengatakan penyelam diterjunkan menilik kedalaman laut ada di kisaran 25 meter-30 meter di bawah permukaan laut sehingga masih aman untuk manusia menyelam.

"Sebanyak 21 penyelam yang terdiri dari 11 personel TNI AL dan 10 dari tim penyelamat akan menyelam di sekitar daerah ditemukannya serpihan, benda, atau bagian yang diduga berasal dari pesawat AirAsia QZ 8501," paparnya.

Sementara itu, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri sedang mengumpulkan data ante mortem dari keluarga korban sebagai langkah awal untuk identifikasi jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ 8501. Pengumpulan data ante mortem bisa diambil dari rambut, kuku dan darah keluarga. Nantinya data tersebut dijadikan sebagai data pembanding untuk mengidentifikasi para korban.

"DVI sedang bekerja mengambil data ante mortem dari keluarga korban sehingga jika korban ditemukan bisa segera dicocokkan DNA-nya," kata Kapolri Jenderal Polisi Sutarman.

Sutarman menegaskan, tim DVI telah berpengalaman menangani berbagai jenis kecelakaan. Ia mencontohkan tim DVI juga turut ambil bagian dalam mengidentifikasi para korban kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di wilayah konflik Ukraina, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, tim gabungan mulai menemukan bagian yang diduga pesawat AirAsia QZ 8501 berikut jenazah yang berada di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pesawat C925 AU menemukan benda-benda, serpihan atau bagian warna putih yang diduga dari pesawat AirAsia QZ 8501 yang mengapung pada koordinat 3 derajat 46' 50-LS 110 derajat 29' 27-BT pada pukul 08.00 WIB.

Pada pukul 11.30, pesawat C-130 TNI AU menemukan potongan logam pada koordinat 3 derajat 50' 43-LS 110 derajat 29' 21-BT. Selanjutnya pukul 12.40, pesawat C-130 TNI AU menemukan pintu darurat/ emergency exit pada koordinat 3 derajat 54' 48-LS 110 derajat 31' 4-BT).

Terkini, KRI Bung Tomo mengevakuasi pintu darurat pada pukul 14.10 di koordinat 4 derajat 5' 0-LS 110 derajat 16 ' 0-BT.
Tags:

Berita Terkait