Ini Enam Kesalahan Mahasiswa Hukum Sebelum Berkarier
Berita

Ini Enam Kesalahan Mahasiswa Hukum Sebelum Berkarier

Berani bermimpi, itu salah satu modal bagi mahasiswa sebelum berkarier.

Oleh:
RIA
Bacaan 2 Menit
Mahasiswa/Mahasiswi Fakultas Hukum. Foto: SGP (Ilustrasi)
Mahasiswa/Mahasiswi Fakultas Hukum. Foto: SGP (Ilustrasi)
Jangan pernah sepelekan kariermu di masa yang akan datang. Mempersiapkan karier tidak harus menunggu gelar sarjana, tetapi bisa dimulai sejak mahasiswa. Belajar yang tekun demi meraih indek prestasi yang mentereng ternyata tidak berarti banyak jika tidak ada perencanaan karier.

Dari sebuah artikel yang dilansir oleh www.canadianlawyermag.com, hukumonline merangkum enam kesalahan yang paling sering dilakukan oleh mahasiswa yang dapat menjadi penyebab kegagalan, bahkan sebelum masa perkuliahan usai.  Ini dia enam kesalahan mahasiswa hukum sebelum berkarier:

1.    Tidak Memiliki Kartu Nama
Sebagai pemula, kebanyakan mahasiswa berpikir membuat dan membagikan kartu nama kepada orang-orang yang ditemuinya, baru dapat dilakukan ketika ia sudah memiliki sesuatu untuk “dijual”. Padahal untuk menjual sesuatu, seseorang memerlukan jaringan.

Jaringan tersebut dapat dimulainya sedini mungkin. Ketika bertemu orang dan menghadiri acara-acara tertentu yang banyak mengundang tokoh, praktisi, dan para profesional di bidang hukum, mahasiswa dapat bertukar kartu nama dengan orang-orang tersebut. Dengan mencantumkan bidang apa yang menjadi kekhususannya di dalam ilmu hukum, orang akan dengan mudah mengingat diri kita.

2.    Tidak Memiliki Akun LinkedIn
LinkedIn merupakan salah satu media sosial yang berkembang saat ini. Hampir serupa dengan Facebook, namun LinkedIn identik dengan media sosial yang lebih profesional. LinkedIn menyediakan fitur-fitur untuk menyebarkan riwayat hidup  secara online.

Mahasiswa dapat memanfaatkan hal ini untuk menyambungkan dirinya ke akun orang-orang yang memiliki ketertarikan di bidang yang sama dengan profesi yang ingin kita geluti. LinkedIn dapat membantu mahasiswa membangun jaringan dengan orang-orang yang mungkin kelak akan menjadi pimpinannya ketika ia mulai berkarier.

3.    Belum Menentukan Area Praktik
Sebelum terjun berkarier, sudah menjadi keharusan bagi para mahasiswa untuk memilih akan berpraktik di bidang apa. Hal ini sangat diperlukan agar selama masa perkuliahan mahasiswa dapat mengambil sebanyak-banyaknya mata kuliah terkait area praktik yang akan dirintisnya.

Mahasiswa dapat menggali ilmu dari para pakar selama perkuliahan. Begitu pula ketika melakukan magang. Untuk memperbesar nilai jual ketika melamar pekerjaan selepas masa pendidikannya, mahasiswa bisa mempersiapkan dirinya dengan mengambil magang di tempat-tempat yang memiliki area praktik yang ia inginkan.

4.    Tidak Memiliki Blog
Dengan memiliki blog yang memuat tulisan-tulisanmu soal peristiwa hukum, analisis peristiwa yang disertai dengan argumentasi hukum akan menjadi satu kelebihan tersendiri bagi para mahasiswa untuk mempersiapkan kariernya.

Pihak-pihak yang akan mempekerjakan seseorang, seringkali mencari tahu siapa yang akan direkrutnya dengan mencari melalui search engine (mesin pencari). Ketika mesin pencari memunculkan namamu dengan tautan menuju blogmu, blog tersebut dapat memberikan gambaran bahwa selama masa perkuliahan kamu sudah mendedikasikan diri di bidang tersebut.

5.    Tidak Mengikuti Isu Terkini
Mengetahui permasalahan juga perkembangan yang sedang dihadapi di dunia hukum sangat diperlukan. Sayangnya, banyak mahasiswa yang jarang membaca berita dan tidak mengetahui isu-isu terkini. Sekalipun isu tersebut tidak bersinggungan langsung dengan perkuliahan, namun mengetahui perkembangan diperlukan sebelum terjun ke dunia kerja yang akan  mempertemukan mahasiswa dengan pengetahuan dan permasalahan yang lebih rumit. Hal ini juga dapat dijadikan senjata bagi lulusan baru untuk membangun diskusi dengan orang-orang yang akan mempekerjakannya.

6.    Takut Bermimpi Besar
Semua sarjana hukum punya kesempatan untuk memiliki profesi yang dihormati, dihargai, dan sangat memungkinkan untuk mengubah kualitas hidup. Oleh karena itu, jangan pernah gantungkan mimpimu terlalu rendah. Seluruh orang hukum hebat yang kita lihat berkeliaran di luar sana memulai dengan langkah yang sama; sebagai seorang mahasiswa, bermimpi besar, dan melangkah membuat mimpinya menjadi nyata.
Tags:

Berita Terkait