Empat Bank Awali Program Laku Pandai
Berita

Empat Bank Awali Program Laku Pandai

Program ini dinilai dapat menjauhkan masyarakat dari lintah darat.

Oleh:
FAT
Bacaan 2 Menit
Empat Bank Awali Program Laku Pandai
Hukumonline
Secara resmi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan program layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai). Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, mengatakan dari rencana bisnis bank (RBB) 2015, terdapat 17 bank yang akan ikut program ini.

Dari 17 bank tersebut, untuk tahap pertama, terdapat empat bank yang mengawali untuk melaksanakan program Laku Pandai. Keempat bank tersebut adalah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri), PT Bank Tabungan Pensiun Negara Tbk (BTPN) dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

“Kami meyakini keempat bank itu punya teknologi IT yang mendukung Laku Pandai,” kata Muliaman di Jakarta, Kamis (26/3).

Muliaman memperkirakan, pelaksanaan program ini tak akan semulus yang dikira. Menurutnya, dalam melaksanakan program ini bisa menemukan hambatan dari para lintah darat atau rentenir. Hal tersebut dikarenakan bunga bank lebih murah jika dibandingkan dengan bunga rentenir. Ia yakin, keberadaan program ini akan semakin menjauhkan masyarakat dari para lintah darat tersebut.

“Makanya patut kita beri penghargaan kepada empat bank ini sebagai pendekar di Laku Pandai. Karena mereka tidak hanya mementingkan keuntungan semata,” tutur Muliaman.

Produk yang disediakan Laku Pandai yakni, tabungan dengan karakteristik Basic Saving Account (BSA), kredit atau pembiayaan kepada nasabah mikro dan produk keuangan lainnya seperti asuransi Mikro. Menurut Muliaman, melalui program ini masyarakat juga bisa membeli polis asuransi mikro melalui agen yang telah bekerjasama dengan perusahaan asuransi.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam menyambut baik program ini. Menurutnya, program ini memberikan efisiensi bagi industri perbankan dalam mengembangkan bisnisnya. Melalui program ini, industri perbankan tak wajib memiliki kantor cabang yang investasi pembuatannya membutuhkan dana yang tak sedikit. “Itu menguntungkan buat kita,” katanya.

BRI sendiri telah memiliki 24,713 agen yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Agen tersebut merupakan kolega BRI sejak lama yakni BRILink. “Kebijakan kami menunjuk agen-agen kami yang sudah menjadi nasabah selama dua tahun. Non nasabah belum bisa karena ini kaitannya dengan finansial inklusi,” katanya.

Dirut Bank Mandiri, Budi G Sadikin, sepakat yang diutarakan Asmawi. Menurutnya, program ini memberikan keringanan bagi industri perbankan dalam mengembangkan bisnis. “Sama seperti BRI kita mulai Laku Pandai dengan mobile base karena ini jauh lebih murah,” katanya.

Ia mengatakan, melalui mobile base ini terdapat dua transaksi penting yang belum bisa dilakukan, yakni tarik tunai dan terima tunai. Atas dasar itu, ia berharap ke depan, dua transaksi tersebut bisa dilaksanakan melalui program ini melalui jaringan agen perbankan di daerah.

Dirut BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, program ini merupakan kesempatan yang baik bagi BCA dalam menjangkau bisnis ke pelosok daerah. Sama halnya denga BRI dan Mandiri, Bca juga memulai program ini melalui basic saving account. Produk BCA ini dinamakan Laku yang menggunakan kartu. “Kartu ini kita jual dengan harga pokok Rp2 ribu jadi cukup dengan kartu ini bisa memudahkan masyarakat untuk memiliki,” katanya.

Dirut BTPN Jerry Ng mengatakan, pihaknya telah melakukan uji coba program ini pada tahun 2013. Hasilnya, antusiasi masyarakat sangat tinggi. Rencananya, BTPN akan meluncurkan program ini di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. “Mereka (Masyarakat) menginginkan produk tabungan dan kredit yang mudah,” pungkasnya.
Tags:

Berita Terkait