Ini Harapan KPK untuk Calon Kapolri
Berita

Ini Harapan KPK untuk Calon Kapolri

Memiliki kemampuan cakap berkomunikasi dalam menjalin sinergisitas dengan lembaga lain. Terpenting, sebelum bekerjasama bersinergitas dalam pemberantasan korupsi, berani membersihkan internal institusinya.

Oleh:
Rfq
Bacaan 2 Menit
Plt Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki. Foto: RES
Plt Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki. Foto: RES

Lembaga anti rasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kerap berbenturan. Bukan hanya sekali, perseteruan kedua lembaga penegakan hukum itu acapkali melibatkan sipil. Menyikapi pengisian kursi jabatan orang nomor satu di tubuh korps bhayangkara, KPK memiliki sejumlah harapan untuk Kapolri mendatang.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki memiliki pandangan dan sejumlah harapan terhadap Kapolri mendatang. Misalnya, Kapolri terpilih nantinya dapat bekerja sama dengan KPK. Tak saja dalam pemberantasan korupsi, tetapi juga menjalin hubungan harmonis dengan sesama lembaga penegak hukum.

Pemberantasan korupsi tak saja menjadi beban dan tugas KPK. Tetapi juga menjadi tugas dan kewajiban Polri, begitu pula dengan institusi Kejaksaan. Ia berharap kerja sama dalam pemberantasan korupsi dapat berjalan beriringan. Kendati demikian, sebelum melakukan kerja sama dengan KPK, Kapolri terpilih mesti melakukan pembersihan, setidaknya melakukan pemberantasan korupsi di internal Polri.

Please, bersihkan dulu institusi masing-masing kemudian baru kerjasama,” ujarnya di Gedung DPR, Kamis (9/4).

Mantan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu mengatakan figur Kapolri mesti orang yang mampu bergandengan tangan dengan lembaga lain dalam rangka membenahi dan mengatasi korupsi yang menjadi beban bangsa dan negara. Menurutnya, Kapolri mendatang mesti orang yang mampu melakukan pembersihan jajarannya dari tindakan korup. Maklum, Ruki merupakan mantan anggota kepolisian.

Jenderal  purnawirawan polisi  bintang dua itu lebih jauh berpandangan, Kapolri mesti mampu membawa institusinya menjadi lebih baik ke depannya. Menurutnya, sinergisitas Polri dengan lembaga KPK misalnya menjadi kunci utama dalam pemberantasan korupsi. Ia tak ingin insiden ‘baku hantam’ antara Polri dengan KPK kembali terjadi. “Saya berharap peristiwa kemarin, ini yang terakhir,” ujarnya.

Terkait dengan jika terdapat pejabat tinggi Polri yang melakukan korupsi, KPK tak segan memprosesnya. Menurutnya, sepanjang KPK minimal memiliki dua alat bukti yang cukup, bakal memprosesnya. Tak ingin seperti mengganjal Komjen Budi Gunawan, jika terdapat laporan dugaan tindak pidana terhadap calon Kapolri, KPK akan menyampaikan kepada presiden dan DPR terlebih dahulu.

Tags:

Berita Terkait