SKK Migas Yakin Target Lifting Tercapai
Berita

SKK Migas Yakin Target Lifting Tercapai

Masih banyak perusahaan yang belum mencapai target.

Oleh:
KAR
Bacaan 2 Menit
Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi. Foto: esdm.go.id
Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi. Foto: esdm.go.id
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah mengerluarkan dana kinerja kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Dana itu terhitung dalam semester pertama tahun 2015. Pasalnya, beberapa KKKS masih tidak mampu mencapai target dan yang mencapai target yang ditentukan dalam Work Pland & Budget (WP&B) Revisi 2015.

Setidaknya ada sepuluh perusahaan yang tak mencapai target pertengahan tahun ini. Mereka adalah ExxonMobil Cepu, Petronas Carigali, Pertamina, Pertamina-Medco Tomori Sulawesi Ltd, PT Odira Energy Karang Agung, Pertamina-PetroChina Salawati, ExxonMobil Oil Indonesia Inc., Sele Raya, Petroselat Ltd., dan BP Berau.

Menurut Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, ada beberapa kendala yang dihadapi para pelaku usaha sehingga mereka tak mampu mencapai target. Amien menyebut, kendala yang dihadapi tiap perusahaan pun berbeda-beda. Hal itu menurutnya berkaitan dengan kegiatan operasi masing-masing peruahaan.

"ExxonMobil belum mencapai target karena sampai dengan Semester I-2015 belum ada realisasi Full Field CPP. Sementara Odira Karang Agung belum onstream produksi, sedangkan lapangan TBA JOB PetroChina Salawati juga belum onstream produksi," ungkapnya di Jakarta, Jumat (10/7).

Kendati banyak perusahaan yang berkinerja tak sesuai harapan, rupanya SKK Migas juga mencatat prestasi pelaku usaha dalam memproduksi minyak. Selama Semester ini, produksi tertinggi dicapai oleh Chevron Pacific Indonesia, yang berhasil melampaui targetnya 8.000 barel per hari.

Di urutan kedua, Total E&P Indonesie, sukses memproduksi lebih dari target 4.000 barel per hari. Perusahaan lain yang juga berhasil melebihi target antara lain Vico Indonesia, ConocoPhilips Indonesia Ltd., BOB-BSP, Medco E&P Indonesia, Chveron Makassar Ltd., CNOOC SES Ltd., dan PHE-WMO.

Selain peningkatan produksi minyak dari perusahaan-perusahaan yang sukses melampaui target, SKK Migas juga berharap ada peningkatan produksi daro proyek lain yang baru mulai.

Kepala Humas SKK Migas Elan Biantoro menyebut, saat ini ada tiga proyek besar yang akan menyumbang produksi minyak nasional secara signifikan. Tiga proyek migas tersebut adalah Lapangan Pelikan di Blok Natuna A dengan operator Premier Oil Natuna Sea B.V, Lapangan Bukit Tua, di Blok Ketapang dengan operator Petronas Carigali Ltd, dan Senoro Gas, Blok Senoro-Toili yang dioperatori JOB Pertamina-Medco E&P Tomori.

“Saat ini proyek tersebut dalam tahap pengeboran pengembangan, dan diperkirakan mulai produksi pada kuartal III-2015,” katanya.

Lebih lanjut Elan menyebut, pengembangan tiga proyek itu merupakan bagian dari upaya mendukung pencapaian target produksi migas nasional tahun ini yang ditargetkan sebesar 825.000 barel per hari. Menurut Elan, bila tiga proyek itu mencapai puncaknya, bisa diprediksi produksi minyak nasional akan bertambah sekitar 31.000 barel per hari. Sebab, sejak produksi pertama (on stream), secara bertahap produksi ketiga proyek tersebut terus meningkat.

“Contohnya proyek Bukit Tua, saat ini tingkat produksinya sebesar 5.500 barel minyak per hari. Produksi puncak sebesar 20.000 barel minyak per hari baru dicapai pada tahun 2016,” katanya.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 menargetkan produksi minyak sebesar 825.000 barel per hari. SKK Migas mencatat, per 30 Juni 2015, lifting minyak bumi sudah mencapai 763.600 barel per hari, atau 92,6% dari target. Sementara itu, pada semester kedua tahun ini, SKK Migas menargetkan selesainya sembilan proyek dengan total kapasitas produksi minyak 193.000 barel per hari, dan gas 500 juta kaki kubik per hari.

"Dengan adanya tambahan produksi ini, kami optimis target produksi migas APBN-P dapat tercapai," ujar Elan.
Tags:

Berita Terkait