Cara Sukses Hadapi Ujian di Fakultas Hukum
Berita

Cara Sukses Hadapi Ujian di Fakultas Hukum

Lengkapi referensi, giat berlatih dalam forum belajar dan yang terpenting jangan nervous.

Oleh:
CR19
Bacaan 2 Menit
Mahasiswa FH. Foto: SGP (Ilustrasi)
Mahasiswa FH. Foto: SGP (Ilustrasi)

Ujian menjadi salah satu faktor penting untuk menentukan nilai bagi para mahasiswa. Alhasil, banyak mahasiswa yang ingin memperoleh nilai bagus dalam ujian. Karena dengan nilai ujian yang baik, dapat berpengaruh terutama dalam mendongkrak Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Namun, agar keinginan mendapatkan nilai bagus itu bisa tercapai, diperlukan persiapan serta strategi yang jitu. Tak hanya itu, karakter ujian yang biasanya disajikan dengan bentuk esai atau uraian patut diwaspadai terutama melihat mata kuliah di Fakultas Hukum (FH) yang sedikit unik.

Keunikan masing-masing mata kuliah di FH ini sejalan dengan bagaimana nantinya bentuk dan jenis soal yang muncul saat ujian dimulai. Lantas, bagaimana cara agar bisa sukses menghadapi ujian di FH? Berikut sejumlah tips agar mahasiswa siap menghadapi ujian di kampus.

1.    Fokus Belajar Sejak Awal
Ini faktor penting yang wajib dimiliki setiap mahasiswa di FH. Kebanyakan mahasiswa masih memiliki pandangan kalau prestasi salah satu ukurannya ada pada nilai yang dimiliki. Mahasiswi FH Universitas Indonesia angkatan 2013 Dinda Imani K mengatakan, kalau persiapan yang dilakukan dua sampai tiga hari menjelang ujian tak cukup untuk memperoleh nilai bagus.

Menurutnya, mahasiswa wajib mempersiapkan belajarnya sejak awal dengan salah satunya mendapatkan Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Ia percaya, SAP bisa menjadi informasi mengenai apa saja pokok-pokok materi yang mesti dipahami mahasiswa. “Ngga bisa kalau dipersiapkan cuma satu atau dua hari sebelum ujian dimulai. Fungsinya itu biar kita tahu belajarnya bakal apa aja dan itu memperlihatkan pokok-pokok yang harus kita hafalkan,” ujar Dinda saat dihubungi hukumonline, Rabu (16/9).

2.    Jangan Salah Pilih Kelas
Setiap awal semester mahasiswa biasanya diminta untuk mengisi Kartu Rancangan Studi (KRS). Saat memilih kelas, mahasiswa perlu mempertimbangkan juga siapa dosen yang mengajar mata kuliah itu. Lalu apa hubungannya? Dinda mengatakan, kalau pada awalnya memang hal seperti ini tidak banyak jadi perhatian mahasiswa. Karena mahasiswa punya pemikiran selagi mengerjakan tugas dan ujian dengan baik, maka nilai A akan mudah didapat.

Kenyataan yang terjadi tidak semudah itu. Biasanya dosen memberi nilai ujian secara objektif. Tapi tak tertutup kemungkinan muncul faktor subjektifitas dari dosen saat memberikan nilai ke mahasiswa. “Setiap ujian dari setiap mata kuliah, karakteristiknya beda-beda. Ada yang dosennya tipenya template banget, ada dosen yang minta anaknya untuk kritis, ada yang soalnya selalu berubah, ada yang cuma makalah,” papar Dinda.

Tags:

Berita Terkait