BKPM Dorong Investasi Padat Karya
Berita

BKPM Dorong Investasi Padat Karya

Ada 16 perusahaan tahap pertama yang masuk program investasi padat karya.

Oleh:
FNH
Bacaan 2 Menit
BKPM. Foto: RES
BKPM. Foto: RES
Presiden Joko Widodo meluncurkan program Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja pada Senin lalu, (05/10). Menindaklanjuti kebijakan Presiden itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan mengawal penyerapan tenaga kerja dari realisasi investasi khususnya sektor padat karya.

Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan salah satu langkah yang akan dilakukan oleh BKPM adalah memastikan rencana perekrutan tenaga kerja oleh 16 perusahaan yang ikut dalam program tahap pertama dapat berjalan sesuai waktu yang telah direncanakan pihak perusahaan. Ia menjelaskan beberapa investor sektor garmen dan tekstil di Jawa Tengah sudah berjanji merekrut tenaga kerja November tahun ini. “Ini cukup penting untuk memperkuat sinyal positif ekonomi bergerak, investasi terus berderap dan dapat menghasilkan penyerapan tenaga kerja,” kata Franky di Kantor BKPM Jakarta, Rabu (07/10).

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menambahka data realisasi investasi terus meningkat. Berdasarkan catatan BKPM, pada semester I 2015 investasi masih tumbuh 16,6 persen mencapai nilai Rp259,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Nilai investasi tersebut mampu menyerap tenaga kerja hingga 686.174 orang. Angka ini naik 12,31 persen dibandingkan tahun lalu. “Salah satu dampak positif program investasi padat karya ini juga mendorong bergeraknya perekonomian-perekonomian di daerah,” katanya.

Azhar menjelaskan bahwa perusahaan padat karya seperti industri sepatu dan tekstil tersebut mendirikan perusahaan di daerah-daerah penghasil tenaga kerja seperti Majalengka, Jepara, Sukoharjo, dan daerah lainnya. Atinya, suplai tenaga kerja yang ada di daerah tersebut tidak harus mencari pekerjaan ke Jakarta karena dapat langsung terserap di daerah-daerah tersebut.

Dari 16 perusahaan investasi padat karya yang ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah, diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja Indonesia sedikitnya 121.285 orang dalam kurun waktu lima tahun (2015-2019). Perusahaan dimaksud terdiri dari 5 perusahaan yang berlokasi di Jawa Barat dengan total rencana investasi Rp5,8 triliun dan realisasi investasi Rp1,8 triliun disertai dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 29.580 orang. Sisanya, 11 perusahaan di  Jawa Tengah dengan total rencana investasi Rp13,1 triliun dan realisasi investasi Rp9,6 triliun serta penyerapan tenaga kerja sebanyak 91.705 orang.

Franky menegaskan BKPM akan mensosialisasikan keberadaan desk investasi tekstil dan sepatu. Untuk kepentingan ini, BKPM akan mengundang investor tekstil dan sepatu yang sudah berjalan untuk menyampaikan keberadaan desk investasi sepatu dan tekstil sebagai upaya pemerintah memfasilitasi investor yang sedang menghadapi masalah sehingga dapat mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

“Bapak Presiden menugaskan kepada kmai (BKPM) untuk membantu industri yang sedang mengalami masalah sehingga tidak sampai terjadi PHK. Sebagai langkah awal ini, kami akan memfokuskan pada sektor tekstil dan sepatu karena memang menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Kami harapkan investor tekstil dan sepatu existing dapat memanfaatkan keberadaan desk investasi ini,” pungkasnya.
Tags:

Berita Terkait