Gandeng FH UNIKA Atma Jaya, Hukumpedia Gelar Debat Online
Rechtschool

Gandeng FH UNIKA Atma Jaya, Hukumpedia Gelar Debat Online

Seluruh proses pemenangan akan menggunakan sistem voting terbuka yang dapat diikuti oleh para Sahabat Hukumpedia yang telah terdaftar di http://hukumpedia.com.

Oleh:
RIA
Bacaan 2 Menit
Foto: Hukumpedia
Foto: Hukumpedia
Komunitas hukum terbesar di Indonesia besutan hukumonline, Hukumpedia, segera menggelar debat online pertama yang mengangkat isu-isu hukum.  Bekerja sama dengan Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (FH UNIKA Atma Jaya), acara yang dapat disaksikan melalui website oleh seluruh masyarakat dari Sabang sampai Merauke ini akan dilangsungkan selama sebulan penuh, yakni mulai 10 November hingga 10 Desember 2015.

Untuk debat online pertama, mahasiswa-mahasiswa dari FH UNIKA Atma Jaya yang akan unjuk kebolehan mereka lebih dulu. Terdapat 16 (enam belas) tim – yang masing-masing terdiri dari tiga orang – yang akan beradu wawasan dan argumen mereka dengan delapan topik yang telah disiapkan oleh penyelenggara.

Delapan topik tersebut yaitu:
1.    Kewajiban penggunaan mata uang rupiah dalam transaksi luar negeri
2.    Pemilihan calon pimpinan KPK oleh DPR
3.    Prostitusi online
4.    Judicial Review UU Perkawinan tentang pernikahan beda agama
5.    Desakan membuat PSSI tandingan
6.    Moda transportasi terintegrasi (GOJEK), positif atau negatif?
7.    Asas respirokal perbankan  Indonesia
8.    Pembajakan karya intelektual secara online (musik, film, buku dan sebagainya)

“Keenam belas tim ini akan dibagi berdasarkan topik untuk argumen pro dan kontra pada masing-masing topik,” ujar Pista Simamora, Tim Hukumpedia.

Yang menarik, lanjut Pista, seluruh proses pemenangan akan menggunakan sistem voting terbuka yang dapat diikuti oleh para Sahabat Hukumpedia yang telah terdaftar di http://hukumpedia.com. Sahabat hukumpedia cukup memilih tim pro atau kontra, dan meninggalkan komentarnya saja, imbuhnya.

Untuk diketahui, model kompetisi berbasis website ini memang masih baru di Indonesia. Hukumonline mengadopsi model kompetisi ini karena mengingat tingginya animo kompetisi debat di kalangan komunitas hukum. Sayangnya, animo tersebut seringnya terhalang karena keterbatasan biaya.

“Mengingat jarak yang terbentang jauh dari Aceh sampai Papua, mahalnya biaya untuk keperluan mengikuti kompetisi debat ini menyebabkan peserta yang ikut dalam kompetisi debat nasional itu terbatas dengan area geografis yang terbatas juga,” ungkap Pista.

Pada satu kesempatan dalam acara pelatihan jurnalistik di FH Universitas Brawijaya, Manajer Hukumpedia Anggara menyampaikan selama ini cukup banyak proposal kompetisi debat nasional yang masuk ke hukumonline. Dalam proposal tersebut tercantum anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut sangat besar.

“Dengan sistem debat online, perkara biaya mahal ini teratasi. Kompetisi debat dapat dilakukan dengan biaya yang sangat murah,” pungkas Anggara, Jumat (16/10).

Dalam kesempatan yang sama Anggara juga menyebutkan bahwa banyak keuntungan yang bisa didapatkan melalui penyelenggaraan debat online ini. Selain pesertanya yang dapat menjangkau mahasiswa dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, pengunjung akan dapat berpartisipasi dan berinteraksi.

Bagi mahasiswa, ini juga bisa jadi satu nilai plus untuk persiapan pasca kampus, ungkap Anggara. “Orang akan ngeh sama kita atau almamater kita, karena kita pernah ikut debat online yang ditonton di mana-mana ini,” sebutnya.

Ke depannya, hukumonline berharap dengan platform debat seperti ini dapat mengatasi persoalan biaya dan mampu menjangkau lebih banyak kampus untuk dapat berpartisipasi. Setelah kerja sama dengan FH UNIKA Atma Jaya, hukumonline mencanangkan untuk membuat kompetisi debat online tingkat nasional di 2016.

Nah, kamu bisa saksikan debat online mulai 11 November 2015, pukul 10.00 WIB, di sini.
Tags: