Terima Bukti Rekaman, MKD Bakal Tindaklanjuti Kasus Mafia Freeport
Berita

Terima Bukti Rekaman, MKD Bakal Tindaklanjuti Kasus Mafia Freeport

MKD bakal memboyong rekaman ke Bareskrim untuk memeriksa originalitas rekaman suara.

Oleh:
RFQ
Bacaan 2 Menit
Menteri ESDM Sudirman Said, usai melaporkan nama anggota dewan ke MKD, Senin (16/11). Foto: RFQ
Menteri ESDM Sudirman Said, usai melaporkan nama anggota dewan ke MKD, Senin (16/11). Foto: RFQ

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menyerahkan bukti rekaman dugaan percakapan Ketua DPR Setya Novanto dengan pengusaha Muhammad Riza Chalid ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Melalui staf khusus Menteri ESDM yakni Said Didu, bukti rekaman  dalam bentuk flash disk yang terbungkus amplop coklat diserahkan ke Wakil Ketua MKD, Junimart Girsang.

“Biar MKD yang membuka,” ujar Said, di Gedung DPR, Rabu (18/11).

Menurutnya, Menteri ESDM Sudirman Said menugaskan dirinya mengantarkan barang bukti tersebut ke MKD. Ia mengatakan rekaman tersebut diterima dari seseorang dua hari lalu.

“Jadi Pak Menteri monintor terus dari tugas luar negeri. Jadi ini karena teknis saja dapat meyakinkan rekaman dimaksud,” ujarnya.

Dikatakan Said, alasan tidak diserahkan rekaman percakapan  bersamaan dengan transkrip rekaman hanyalah strategi semata. Namun,ia menampik strategi tersebut sebagai upaya menarget seseorang. “Tidak ada target-target,” katanya singkat.

Wakil Ketua MKD Junimart Girsang mengatakan, barang bukti berupa rekaman percakapan yang sudah dikantongi MKD akan segera dilakukan verifikasi. Verifikasi rekaman dengan transkrip untuk membuktikan apakah rekaman tersebut original atau sebaliknya.

Menurutnya, hasil verifikasi nantinya bakal diboyong dalam rapat di tingkat pimpinan dan anggota MKD. Setelah itu, MKD bakal memboyong ke Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri untuk mencek kebenaran originalitas rekaman suara tersebut.

“Besok kita verifikasi dulu, kita akan cocokan juga antara USB yang ita terima dan kitta akan bentuk transkrip juga, sama tidak dengan yang pertama. Karena da informasi putus-putus, ini mau kita cocokan,” katanya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait