Festival Antikorupsi “Mengalah” Dari Pelaksanaan Pilkada
Berita

Festival Antikorupsi “Mengalah” Dari Pelaksanaan Pilkada

Sehingga dirayakan pada 10-11 Desember 2015 di Bandung, bukan 9 Desember.

Oleh:
FAT
Bacaan 2 Menit
Festival Antikorupsi digelar di Bandung. Foto: RES
Festival Antikorupsi digelar di Bandung. Foto: RES
Perayaan Hari Antikorupsi sedunia yang biasa diperingati tiap tanggal 9 Desember, akan segera dirayakan KPK. Namun, perayaan kali ini tidak diperingati di tanggal yang sama tiap tahunnya, melainkan mundur satu hari setelahnya. Pelaksana tugas (Plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi mengatakan, mundurnya pelaksanaan festival antikorupsi tahun ini karena bentrok dengan pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak.

“Karena bentrok dengan Pilkada serentak, maka festival hari antikorupsi kita geser menjadi tanggal 10-11 Desember di Bandung,” kata Johan di Jakarta, Selasa (24/11).

Ia mengatakan, ada beberapa alasan KPK memilih Bandung sebagai kota perayaan ini. Pertama, karena KPK menilai Bandung memiliki seluruh infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung perayaan. Dan kedua, karena Bandung memiliki masyarakat yang aktif dalam komunitas-komunitas.

“Harapannya bisa mendunia, menyebar dan menularkan virus-virus antikorupsi,” tutur Johan.

Selain itu, Bandung dipilih karena memperbaiki kinerja di bidang pencegahan korupsi. Dalam beberapa tahun belakangan ini, Pemerintah Kota Bandung telah melaksanakan rangkaian kegiatan di bidang pencegahan korupsi di tahun 2014. “Kota Bandung menerima penghargaan dari KPK, untuk unit pengendalian gratifikasi dan pelaporan yang tepat waktu,” katanya.

Walikota Bandung, Ridwan Kamil mengatakan, Bandung merupakan salah satu kota yang komunitasnya paling banyak di Indonesia. Sekitar 5000 komunitas anak muda terdapat di Bandung. Ia pun menyatakan siap merayakan festival antikorupsi ini bersama KPK.

“Kami sudah siap, ada 24 kegiatan tersebar di seluruh Bandung,” ujar Ridwan di gedung KPK.

Setidaknya, lanjut Ridwan, Pemerintah Kota Bandung sudah menyiapkan seminar antikorupsi di kelurahan-kelurahan. Pihaknya juga telah mengimbau restoran, hotel dan tempat usaha untuk membuat spanduk antikorupsi. Bukan hanya itu, sekitar 4000 masjid di Bandung juga diimbau untuk ikut merayakan Hari Antikorupsi ini.

“4000 masjid di Bandung, kutbahnya antikorupsi dalam perspektif Islam, dengan pendekatannya tentang kejujuran,” ujar Ridwan.

Koordinator Konsorsium Komunitas Bandung, Marintan Sirait, mengatakan bahwa kampanye antikorupsi pada festival nanti terdapat 10 nilai integritas. Seluruh nilai tersebut masuk dalam kegiatan komunitas di festival antikorupsi di Bandung. Menurutnya, 10 nilai tersebut bertujuan untuk menginspirasi publik dan mendorong gerakan positif bagi pencegahan korupsi melalui berbagai kegiatan komunitas publik.

“10 nilai tersebut adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, kerja keras, sederhana, tanggung jawab, berani, adil dan sabar,” kata Marintan.

Dalam menyambut perayaan ini, Marintan menambahkan, pihaknya telah menghasilkan sebuah ikrar yakni ‘Prung!’. Sebuah kata yang berasal dari bahasa Sunda berarti ajakan. “Hal ini bertujuan sebagai ikrar bersama dan semangat memerangi korupsi melalui perbaikan diri,” ujarnya.
Tags: