Sengketa Hak Cipta Lagu Happy Birthday Berakhir Damai
Berita

Sengketa Hak Cipta Lagu Happy Birthday Berakhir Damai

Hakim menyatakan lagu Happy Birthday to You adalah domain publik.

Oleh:
RZK
Bacaan 2 Menit
Kue ulang tahun. Foto: RZK
Kue ulang tahun. Foto: RZK
Happy Birthday to You
Happy Birthday to You
Happy Birthday Dear ......(nama)
Happy Birthday to You


Anda pasti akrab dengan lirik lagu di atas. Ya, itulah lirik lagu Happy Birthday to You. Guinnes Book of World Records telah menobatkan lagu tersebut sebagai lagu berbahasa Inggris paling populer seantero dunia. Juni 2015 lalu, lagu Happy Birthday to You menjadi semakin populer lantaran adanya gugatan hak cipta di Pengadilan Distrik Amerika Serikat.

Sebagaimana diwartakan www.mirror.co.uk, adalah Jennifer Nelson, seorang pembuat film dokumenter, yang melayangkan gugatan terhadap Warner/Chappell yang mengklaim sebagai pemegang hak cipta lagu Happy Birthday to You. Selain Jennifer, seorang musisi bernama Rupa Marya juga melayangkan gugatan serupa. Gugatan kedua seniman itu kemudian digabung.

Warner/Chappell mengklaim sebagai pemegang hak cipta lagu Happy Birthday to You setelah membelinya dari Clayton F Summy Co pada tahun 1988 seharga AS$25 juta. Clayton F Summy, pendiri Clayton F Summy Co adalah pihak pertama yang diserahkan hak atas manuskrip berisi lagu-lagu ciptaan duo bersaudara, Mildred dan Patty Hill, sekira tahun 1893.

Dalam manuskrip itulah terdapat lagu Good Morning to You yang memiliki nada dan lirik mirip dengan lagu Happy Birthday to You. Pada tahun 1935, Clayton F Summy Co mendaftarkan hak cipta atas lagu Happy Birthday to You, yang kemudian beralih ke Warner/Chappell.   

Merasa sebagai pemegang hak cipta, Warner/Chappell lalu memungut royalti kepada pihak-pihak yang menggunakan lagu Happy Birthday to You untuk kepentingan komersil. Diperkirakan, keuntungan yang diraih Warner/Chappell dari pungutan royalti lagu Happy Birthday to You mencapai AS$2 juta per tahun.

Pihak yang dipungut royalti termasuk Jennifer Nelson dan Rupa Marya. Jennifer dipungut royalti sebesar AS$1500 karena menggunakan lagu Happy Birthday to You dalam film dokumenter tentang sejarah lagu Happy Birthday to You. Sementara, Rupa dipungut royalti AS$450 karena memasukan lagu Happy Birthday to You yang dinyanyikan penonton ke dalam album musik.

Keberatan dipungut royalti, Jennifer dan Rupa menggugat Warner/Chappell. Mereka meminta pengadilan menyatakan lagu Happy Birthday to You adalah milik publik sehingga tidak ada yang berhak memungut royalti.

Jennifer dan Rupa berargumen bahwa Mildred dan Patty Hill adalah penulis lirik Good Morning to You, bukan Happy Birthday to You. Penulis lirik Happy Birthday to You, menurut kedua penggugat, adalah orang lain yang hingga kini tidak diketahui sejarah persisnya.

Dalam putusannya, Hakim Pengadilan Distrik, George H King menolak klaim hak cipta Warner/Chappell. Berdasarkan bukti-bukti yang diajukan ke persidangan, Hakim King meluruskan bahwa yang diserahkan Mildred dan Patty Hill kepafa Clayton F Summy Co sebenarnya hanya nada dan aransemen, bukan lirik dari lagu Happy Birthday to You/Good Morning to You.

“Dengan ini menolak dalil-dalil tergugat, dan mengabulkan gugatan penggugat karena Clayton F Summy Co tidak pernah memperoleh hak atas lirik lagu Happy Birthday to You. Untuk itu, tergugat (Warren/Chappell) dan Clayton F Summy bukan pemegang hak cipta yang sah atas lagu Happy Birthday to You,” ucap Hakim King dalam putusan yang diunduh dari laman koleksi dokumen, https://assets.documentcloud.org.

Putusan Pengadilan Distrik memancing sejumlah pihak terkait, khususnya para ‘korban’ pungutan royalti lirik Happy Birthday to You, untuk melayangkan gugatan berikutnya. Mereka menuntut Warner/Chappell untuk mengembalikan uang royalti kepada pihak-pihak yang selama ini menjadi objek pungutan.

Gugatan ini akhirnya urung disidangkan karena para pihak sepakat berdamai. Mulanya, sidang gugatan pengembalian pungutan royalti itu akan digelar pada 15 Desember 2015. Sayangnya, tidak ada penjelasan secara detail tentang kesepakatan damai tersebut.

“Meskipun kami tidak setuju dengan keputusan pengadilan, tetapi kami lega masalah ini selesai juga,” kata Warner/Chappell dalam keterangan tertulis, sebagaimana diwartakan www.mirror.co.uk, Kamis (10/12).
Tags: