DPC PERADI Bandung Ingatkan DPN Perihal Rekonsiliasi
Utama

DPC PERADI Bandung Ingatkan DPN Perihal Rekonsiliasi

Sebab nasib advokat muda ada di tangan para senior.

Oleh:
RIA/FAT
Bacaan 2 Menit
Ketua DPC PERADI Bandung Roely Panggabean (tengah berjaket hitam). Foto: RES
Ketua DPC PERADI Bandung Roely Panggabean (tengah berjaket hitam). Foto: RES
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Advokat Indonesia (DPC PERADI) Bandung kubu Fauzie Hasibuan, Roely Panggabean, mengingatkan pemimpinnya di  pusat untuk segera membicarakan kemungkinan untuk bersatu dengan dua kubu PERADI lain yang dinahkodai oleh Juniver Girsang dan Luhut Pangaribuan, Sabtu (18/3).

Ditemui hukumonline dalam acara gathering DPC PERADI Bandung yang dilaksanakan di villa miliknya, Roely mengatakan, rekonsiliasi ini dilakukan demi kesejahteraan para advokat muda. Pasalnya, perpecahan organisasi advokat yang ada sekarang menyebabkan generasi penerus tidak jelas nasibnya.

“Kasihan ini anggota-anggota muda, anak-anak saya, adik-adik saya. Mereka butuh dibimbing. Tapi kalau keadaannya seperti ini, yang muda-muda itu siapa yang mau membimbing mereka? Kalau nanti mereka menipu klien, kasihan juga para pencari keadilan itu. Nah cuma siapa yang mau tanggung jawab kalau pecah-pecah gini,” ujar Roely.

Imbauan Roely diklaimnya murni sebagai bentuk keprihatinan terhadap advokat muda. Tak ada maksud dari dirinya untuk membela kubu tempatnya sekarang bernaung saja. Bahkan Roely pribadi mengaku tidak memberikan suaranya kepada Fauzie saat Musyawarah Nasional (Munas) II PERADI berlangsung.

“Boleh tanya Fauzie, DPC PERADI Bandung punya jatah 25 suara, tapi tidak ada yang mendukung dia. Hanya saja kalau dia menang, ya kita fatsun lah. Kita ikuti sesuai anggaran dasarnya. Ya memang organisasi seperti itu dan saya ngga ada sakit hati, sebab yang dibutuhkan sekarang adalah pelayanan kepada anggota,” ujar Roely.

Namun, lanjut Roely, fakta yang terlihat sekarang, para anggota PERADI malah terkena imbas. Contohnya, ada yang tidak diakui oleh satu organisasi lalu pindah ke organisasi lainnya. “Mereka pindah-pindah tapi mereka mungkin kan ngga tau apa-apa. Nah ini kan dosa juga kan?” katanya.

Ia berharap, rekonsiliasi bisa segera direalisasikan. “Jadi saya mengimbau ketua-ketua sekarang, baik itu Bang Luhut, baik itu JG (Juniver Girsang, red), maupun yang kita ikutin sekarang Fauzie Yusuf. Saya pikir kembali lah kepada marwah AD/ART. Lagian mau nyari apa lagi? Kalian udah pada kaya, kasarnya udah settle lah. Kalau kalian pecah-pecah, ini ada anggota. Kasian anggota,” tambahnya.

Terpisah, Wakil Ketua Umum DPN PERADI kubu Fauzie, Jamaslin James Purba mengatakan ini bukan peringatan pertama yang diterima DPN. Selain Bandung, imbauan agar segera dilakukan rekonsiliasi dengan beberapa kubu lain juga datang dari DPC di daerah lain.

Ia mengatakan, DPN PERADI telah mempertimbangkan hal tersebut. Rekonsiliasi dinilai sebagai hal yang paling ideal supaya advokat-advokat di Indonesia bisa berada di dalam satu perahu yang sama lagi, dan juga bisa bersama-sama memperkokoh organisasi advokat yang tercerai-berai itu.

“Jadi memang dengan bersatu, itu lah yang paling ideal saat ini ya. Bagaimana supaya PERADI bisa kembali satu perahu kayak dulu supaya nanti tidak ada lagi kubu-kubuan. Tentunya pasca munas menjadi pecah begini kan kita juga sangat menyayangkan. Hanya karena pemilihan pemimpin kok jadi pecah?” ungkap James, Senin (21/3).

Namun, diakui James, keinginan rekonsiliasi bukan lah perihal yang mudah. Untuk bersatu tidak bisa hanya menggantungkan harapan dari PERADI yang berkantor di Slipi saja. Diperlukan spirit yang sama juga dari kubu Luhut dan kubu Juniver untuk bisa merealisasikannya.

Selain itu, meski niat sudah ada, tetapi jalan tengah untuk rekonsiliasi belum ditemukan. “Apakah dengan cara munas bersama, atau ada yang melebur misalnya kembali di slipi aja semuanya, itu belum ada,” tutup pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) ini.
Tags:

Berita Terkait