Notaris! Ini 5 Kiat Hadapi Ketatnya Persaingan Antar Sejawat
Berita

Notaris! Ini 5 Kiat Hadapi Ketatnya Persaingan Antar Sejawat

Ketatnya persaingan antara notaris dalam mendapatkan klien bisa diatasi antara lain dengan jaga profesionalitas, tak pilih-pilih klien, serta solutif menjawab persoalan klien.

Oleh:
NNP
Bacaan 2 Menit
Notaris Jamilah Abdul Gani (paling kiri). Foto: Facebook
Notaris Jamilah Abdul Gani (paling kiri). Foto: Facebook
Profesi mana yang tak bergelut dengan persaingan, tak terkecuali Notaris. Tidak ada seorang notaris pun, baik itu senior maupun junior yang bisa mengindari ketatnya persaingan antar sejawatnya ini. Paling tidak, yang mungkin dilakukan oleh setiap notaris adalah menyiasati persaingan yang ketat itu. Namun yang mesti dicatat, siasat yang ditempuh oleh notaris tak boleh berbenturan dengan peraturan perundang-undangan serta Kode Etik Notaris yang dikeluarkan oleh Ikatan Notaris Indonesia (INI).

Sebab, siasat yang ‘cukup populer’ di kalangan para notaris dalam mengatasi persaingan biasanya dengan ‘membanting harga’ dalam memberikan jasa untuk menarik calon klien. Padahal, Pasal 4 ayat (10) Kode Etik Notaris tegas menyatakan bahwa notaris dilarang menetapkan honorarium lebih rendah dari honorarium yang telah ditetapkan oleh INI. Oleh karenanya, setiap notaris mesti punya strategi yang jitu namun tetap comply dengan peraturan perundang-undangan serta Kode Etik Notaris ketika menghadapi persaingan.

Kepada hukumonline, notaris di Kota Tangerang Selatan, Rina Yunarti dan notaris di Kabupaten Tangerang, Jamilah Abdul Gani berkenan berbagi pengalamannya selama menjadi notaris. Tak cuma itu, keduanya juga bersedia berbagi tips dan kiat yang bisa diikuti oleh para notaris dalam menghadapi ketatnya persaingan di profesinya itu. Berikut ini sejumlah kiat yang berhasil dihimpun oleh hukumonline:

1.    Jaga Profesionalitas
Ini mutlak dimiliki oleh setiap notaris. Dikatakan Jamilah, setiap notaris yang menjalankan profesinya tidak secara profesional, bisa dipastikan akan ‘ditinggal’, baik oleh calon klien ataupun kliennya. Sebab, sekarang ini klien semakin cerdas dan selektif dalam menentukan jasa notaris mana yang akan dipilih. Sehingga, profesionalitas mesti tetap dijaga oleh setiap notaris ketika berpraktik memberikan jasa yang menjadi wewenangnya.

“Kalau kita tidak profesional, kita akan terbuang dengan sendirinya karena klien saat ini semakin pintar,” ujar Jamilah saat dihubungi hukumonline, Selasa (22/3).

2.    Tak Pilih-Pilih Klien
Tak pilih-pilih calon klien bukan berarti menerima semua calon klien yang datang menghadap. Notaris wajib selektif dalam memberikan jasa kepada calon kliennya. Itulah yang dilakukan oleh Jamilah semenjak ia aktif berprofesi sebagai notaris sejak tahun 2011 silam. Menurutnya, siapapun klien yang meminta jasanya, sepanjang itu tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan maka setiap notaris wajib untuk membantu.  

“Saya juga pegang mikro di salah satu Bank X. Itu bagi notaris tertentu dianggap kredit kecil atau receh. Bagi saya, berapapun itu bayarannya selagi itu sebagai pengabdian, itu tetap ada barokahnya dan bisa terus kontinu atau berkelanjutan,” terang Ketua Bidang Dana dan Usaha Pengda INI Kabupaten Tangerang itu.

3.    Utamakan Kualitas dan Pelayanan
Sebagai profesi yang memberikan jasa di bidang hukum, kualitas serta pelayanan yang diberikan oleh notaris menjadi mutlak diperlukan. Sebab, baik klien ataupun calon klien juga melihat aspek ini dalam mempertimbangan apakah menggunakan jasa dari notaris tertentu. Jika kualitas dan pelayanan yang diberikan memuaskan, bukan tidak mungkin seorang klien akan merekomendasikan notaris tertentu kepada rekan-rekannya yang lain.

Itulah yang selama 10 tahun dilakukan oleh Rina. Alumni Magister Kenotariatan Universitas Surabaya itu menilai bahwa klien yang puas dengan kualitas dan pelayanan yang diberikan notaris biasanya akan ‘getok tular’ (mulut ke mulut) kepada rekan-rekan lainnya. “Notaris ini kan bisnis kepercayaan. Kayak ‘getok tular’, kalau dia senang dia akan nyambung lidah terus menerus ke rekan-rekannya,” kata Rina saat dihubungi hukumonline, Senin (21/3).

4.    Solutif Menjawab Persoalan Klien
Umumnya notaris hanya mengkonstatir kehendak para pihak yang datang menghadapnya untuk kemudian dituangkan ke dalam sebuah akta otentik. Pada praktiknya, Rina berpendapat bahwa klien yang datang menghadap kepada notaris biasanya diawali dengan berkonsultasi terkait dengan permasalahan hukum sebelum masuk pada tahap pembuatan akta.

Menurutnya, setiap notaris harus mampu memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan klien sepanjang berkaitan dengan hukum. Rina meyakini bahwa tanpa harus ‘membanting harga’ sekalipun, setiap klien akan memilih dan kembali datang kepada notaris tersebut.

“Ketika berhadapan dengan klien, pasti ada plus-minusnya. Mungkin dengan notaris X dia murah tapi tidak bisa berikan solusi hukum yang baik. Tapi ke notaris Y, dia bisa dapat solusi berbagai macam pertanyaan tentang hukum walau misalnya dengan fee yang lebih mahal,” terang Rina.

5.    Ditunjang Staf yang Mumpuni
Peran staf cukup penting dalam menunjang pekerjaan dari klien yang diterima notaris. Dikatakan Jamilah, keberadaan sejumlah staf di kantornya sangat meringankan beban kerjanya terutama ketika cukup banyak klien yang datang ke kantornya. Ketika akta-akta dikerjakan secara cepat, tentu klien akan puas dengan pelayanan yang diberikan sang notaris.

Namun yang mesti dicatat, kualitas dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing staf mesti mumpuni untuk menangani pekerjaan tertentu di kantornya. Misalnya, tak mesti harus staf yang berlatarbelakang hukum, jika dipekerjakan untuk mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan keuangan.

Wanita yang aktif di Forum Solidaritas Perempuan Banten ini menyarankan bahwa sebisa mungkin merekrut staf yang punya jiwa ingin belajar dan mau belajar untuk dipekerjakan di kantor notaris. Sebab, jumlah karyawan yang banyak tak akan banyak membantu jika tidak punya kualitas dan kapasitas dalam menunjang pekerjaan notaris.

“Staf sangat menunjang notaris karena akan meringkan pekerjaan notaris kalau SDM juga bagus,” tutupnya.
Tags:

Berita Terkait