PERADI FC Pamerkan Ulos Batak di Parade Mundi Avocat
Liputan Eksklusif

PERADI FC Pamerkan Ulos Batak di Parade Mundi Avocat

Masing-masing partisipan menunjukkan ciri khas negara atau daerahnya masing-masing.

Oleh:
ALI
Bacaan 2 Menit
Maddenleo Siagian memegang kain Ulos Batak saat parade Mundi Avocat 2016 di Spanyol. Foto: ALI
Maddenleo Siagian memegang kain Ulos Batak saat parade Mundi Avocat 2016 di Spanyol. Foto: ALI
Perhelatan Mundi Avocat 2016 atau Piala Dunia Sepakbola Advokat dibuka dengan parade seluruh peserta dari 40 negara di kompleks olahraga La Manga, Spanyol. Para pemain, official, hingga suporter masing-masing tim tumpah ruah bercampur aduk menjadi satu. Mereka pun tak ketinggalan melantunkan yel-yel dan menunjukan keistimewaan negara maupun daerah asal mereka.

Misalnya, penyerang tim sepakbola Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI FC) Maddenleo Siagian yang dengan bangga memamerkan ulos batak yang khusus dibawanya dari Indonesia.Sementara di sudut lain, ada advokat asal Senegal yang memainkan alat musik (gendang) khas Afrika. 

Madden sempat menuturkan bahwa memang sudah berniat untuk menampilkan ulos batak di kancah Piala Dunia Advokat sejak berangkat dari Indonesia. “Saya tahu nanti sudah ada yang bawa bendera Indonesia, makanya saya bawa ulos batak supaya berbeda,” ujarnya kepada hukumonline sebelum parade dimulai di La Manga, Spanyol, Jumat (14/5).

Ulos batak ini memang tak pernah ketinggalan sepanjang andalan PERADI FC di lini depan ini tiba di Spanyol. Ketika tiba di Madrid, dengan tim advance PERADI FC, misalnya, Madden tak mau ketinggalan membawa ulos kesayangannya ketika datang ke stadion Santiago Bernabeu dan Vincente Calderon. Ia pun masih sempat berfoto ria bersama rekannya, Ozhak Sihotang.

Pun, ulos batak ini pun jadi favorit para pemain dan official tim PERADI FC yang lain. Apalagi, mayoritas dari mereka memang memiliki “marga batak” di belakang namanya.

“Ayo foto-foto dengan Ulos, tapi jangan ada yang berdiri di depan (menutupi,-red) ulos ya,” ujar Ernie Hutagalung, salah seorang official wanita yang juga aktif mengajak peserta dari negara lain untuk berfoto bersama.

Selain itu, ada juga pemain PERADI FC yang mengenakan iket kepala sunda ketika parade Piala Dunia Advokat ini berlangsung, tetapi tentu saja bendera Indonesia dan Peradi tidak ketinggalan untuk dibentangkan.

Di sudut lain, para peserta dari negara-negara Afrika tak mau kalah. Misalnya, para advokat dari Senegal yang aktif memainkan alat musik, gendang khas Afrika. Mereka pun menari-nari yang kemudian diikuti oleh para peserta dari negara lain. Sedangkan advokat dari Thailand memilih membawa bingkai yang berisi foto raja mereka.

Sementara, tim advokat Meksiko yang akan menjadi lawan PERADI FC di grup A kategori classic juga punya ide berbeda. Sebagian dari pemain tampil menggunakan topeng. Aksi ini juga tak luput dari perhatian peserta lainnya untuk berfoto bersama-sama.

Ketika awal parade akan dimulai, foto-foto bersama secara bebas dan saling bertukar yel-yel memang kerap terdengar. Namun, ketika parade berlangsung para peserta berjalan dengan tertib menuju lapangan sepakbola La Manga.

Di kompleks lapangan sepakbola La Manga ini sudah menunggu Presiden Mundi Avocat Vincent Pinatel. Selain itu, hadir pula para pejabat lokal di La Manga yang menyambut baik pagelaran Mundi Avocat ke-18 di daerahnya, apalagi pesertanya yang melebihi 2 ribu orang ini tentu saja bisa menghidupkan dunia pariwisata di La Manga yang terkenal dengan pantai-pantainya eksotik. 
Tags:

Berita Terkait