Diwarnai Kartu Merah, PERADI FC Kembali Takluk
Berita

Diwarnai Kartu Merah, PERADI FC Kembali Takluk

Wasit dan panitia dinilai kurang profesional.

Oleh:
ALI
Bacaan 2 Menit
Tim PERADI FC saat pertandingan melawan Istanbul Bar Football Club asal Turki, Minggu (15/5). Foto: ALI
Tim PERADI FC saat pertandingan melawan Istanbul Bar Football Club asal Turki, Minggu (15/5). Foto: ALI
Tim Sepakbola Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI FC) kembali menelan kekalahan di laga keduanya di ajang Mundi Avocat (Piala Dunia Advokat). Kali ini, tim Istanbul Bar Football Club asal Turki yang menaklukkan PERADI FC dengan skor 8-0. 

Di awal laga, tim PERADI FC sebenarnya sempat tampil menekan dengan menciptakan beberapa peluang. Namun, sayangnya, peluang tersebut belum menciptakan gol. Gawang tim PERADI FC yang dikawal oleh Marchelino Marlon Rio justru bobol melalui sebuah serangan balik cepat di menit ketujuh babak pertama.

Upaya PERADI FC untuk bangkit pun gagal. Tim Istanbul Bar Football Club terus menekan hingga PERADI FC tertinggal 5-0 hingga babak pertama usai. Di babak kedua, perjuangan tim PERADI FC semakin berat setelah kapten tim Mario Silitonga yang menjegal pemain lawan diusir wasit dari lapangan setelah memperoleh kartu kuning kedua. Sebelumnya, Mario sudah diganjar kartu kuning ketika memprotes wasit yang dinilai salah mengambil keputusan.

Delapan gol Istanbul Bar Football Club dicetak oleh Hazar Unver Mustafa (2 gol), Yigit Burak, Altan Murat, Fortuna Berk (2 gol), dan Nusret Oner Orhun (2 gol).

Pelatih PERADI FC Aji Ridwan Mas menilai ada peningkatan dari tim yang diasuhnya bila dibandingkan kemaren. “Tadi pertandingan cukup keras. Ada peningkatan. Anak-anak sudah jauh lebih bagus mainnya dari kemarin. Polanya sudah terlihat dan sudah bisa beradaptasi dengan lapangan,” ujarnya kepada hukumonline di La Manga, Spanyol, Minggu (15/5).

Namun, Coach Aji – sapaan akrabnya – mengakui tim asal Turki itu memang bermain jauh lebih bagus. Bahkan, lebih bagus dari tim Aljazair yang menaklukkan PERADI FC di pertandingan pertama. “Tim Turki ini jauh lebih bagus. Kerja sama dan mainnya cepat. Tapi anak-anak juga melawan. Dari sisi permainan jauh lebih bagus,” ujarnya.

Lebih lanjut, Coach Aji juga menyoroti kinerja wasit dan panitia yang kurang profesional. Ia mengungkapkan ketika ingin melakukan pergantian pemain, Inspektur Pertandingan (IP) tidak selalu berada di tempat. Sehingga, beberapa kali pergantian pemain dilakukan langsung melalui hakim garis, tanpa melewati IP sebagaimana lazimnya pertandingan sepakbola.

Selain itu, berdasarkan pantauan hukumonline, wasit yang kerap diprotes oleh para pemain PERADI FC juga dengan santainya merokok di sela-sela pertandingan. “Ini kan level dunia,” ujarnya.

Hujan Kartu
Sementara itu, di pertandingan lain Grup A, Tim Advokat Aljazair (ASAA) kembali meraih tiga poin setelah mengalahkan Tim Mexico Torreoon dengan skor 1-0 melalui gol yang dicetak oleh Derbaci Mouloud. Pertandingan ini berlangsung cukup keras sehingga wasit terpaksa menghujani kartu kuning ke kedua tim, masing-masing enam kartu kuning untuk tim Meksiko dan empat kartu kuning untuk tim Aljazair.

Aji mengakui bila tim Meksiko yang akan menjadi lawan PERADI FC pada, Senin (16/5), berkarakter cukup keras, bahkan cenderung kasar. “Mereka main kasar. Kapten tim Aljazair kabarnya tadi patah kakinya,” ujarnya.

Meski begitu, Aji menegaskan anak asuhnya tidak akan gentar dengan tim Meksiko. Ia hanya berharap bila para pemain PERADI FC siap bertanding karena melawan Meksiko adalah pertandingan ketiga berturut-turut tanpa jeda. “Kalau mereka main keras, kita akan ladeni tapi tetap dalam koridor main bola, fair play,” ujarnya.

Aji menargetkan pada pertandingan melawan tim Meksiko, PERADI FC bisa mencuri satu poin, yakni dengan menahan imbang tim Meksiko. Ia juga mengaku akan melakukan rotasi pemain dalam laga terakhir di Grup A kategori classic ini.


Hukumonline.com
Tags:

Berita Terkait